Kata Bank dan Asuransi Soal Surat Utang Sri Mulyani Tak Laku

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
27 April 2018 17:30
Bank dan asuransi jiwa mengaku masih tertarik untuk berinvestasi di surat berharga.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank dan asuransi jiwa mengaku masih tertarik untuk berinvestasi di surat berharga negara. Kendati terdapat sentimen global yang membuat investor asing banyak melepas kepemilikan surat utangnya.

Direktur Treasury and International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menjelaskan, posisi surat utang Bank Mandiri saat ini tidak berbeda pada 2017. Artinya, posisi surat berharga yang dibeli dan dijual sama dengan 2017.

Dengan posisi seperti ini, menurut Darmawan, berinvestasi di surat berharga masih akan menarik. Apalagi, perseroan juga mengoptimalkan pendapatan dari surat berharga, terlihat dari posisi fee based income per Maret 2018 yang meningkat 14,7% ke angka Rp 6,02 triliun.

"Dalam pengelolaan portofolio surat berharga (wajar) ada yang dilepas dan ada yang merupakan investasi baru," kata dia.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan, penurunan harga yang diakibatkan oleh pelepasan kepemilikan surat utang oleh investor asing merupakan hal sementara.

"Masih dong. Itu kan cuma sementara dan bersifat jangka pendek," ujar dia.

Lebih lanjut, Togar mengungkapkan, penempatan investasi di asuransi jiwa dilakukan dengan mempertimbangkan risiko dan yield. Selain itu, juga mempertimbangkan tenor investasi tersebut.

"Sedangkan surat utang itu kan jangka menengah," kata dia.

Sampai kuartal IV-2017, investasi asuransi jiwa di surat utang mencapai 13,3% dari total investasi sebesar Rp 486,2 triliun.
(dru) Next Article Bank Sentral Inggris Kerek Lagi Bunga Acuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular