
Sri Mulyani Waspada Surat Utang Tak Laku, Apa Sebabnya?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 April 2018 12:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan tentang hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) yang belakangan tak mencapai target. Ini pertama kalinya, hasil lelang pemerintah tak mencapai target sejak awal 2018.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, sejatinya jumlah penawaran yang masuk telah memenuhi target.
"Namun yang diambil hanya sekitar Rp 6 triliun karena harga wajar yang ditawarkan," kata Scenaider kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/4/2018).
Scenaider tak memungkiri, jumlah penawaran obligasi akan turun secara tidak langsung, dalam menyikapo ketidakpastian ekonomi global. Hal tersebut, menyebabkan pelaku pasar masih wait and see.
"Kami yakin bahwa situasi akan semakin stabil dan menuju normal, karena menuju harga baru," katanya.
Scenaider optimistis, strategi pembiayaan tahun ini tidak akan terganggu. "Kami melihat bahwa besaran kebutuhan utang masih optimis akan kita terbitkan maksimal sesuai target APBN tahun ini," jelasnya.
Sebagai informasi, dalam lelang SUN, total penawaran yang masuk adalah Rp 17,02 triliun. Jauh di bawah lelang sebelumnya yang sebesar Rp 37,72 triliun. Ini merupakan jumlah penawaran terendah dalam lelang SBN sepanjang 2018.
Total yang dimenangkan adalah Rp 6,15 triliun. Lagi-lagi jauh di bawah target pemerintah yang mencapai Rp 17 triliun. Target itu pun bisa dinaikkan menjadi Rp 25,5 triliun. Ini merupakan kali pertama sepanjang 2018 perolehan dana dalam lelang SBN tidak sesuai target.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah mewaspadai hal tersebut.
"Kami akan waspada, dan tetap komunikasikan kebutuhan financing kita akan tetap terjaga, sehingga tidak menimbulkan spekulasi," kata Sri Mulyani di gedung parlemen, Kamis (26/4/2018).
(dru) Next Article Cerita Tentang Surat Utang Terbesar Sepanjang Sejarah RI
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, sejatinya jumlah penawaran yang masuk telah memenuhi target.
"Namun yang diambil hanya sekitar Rp 6 triliun karena harga wajar yang ditawarkan," kata Scenaider kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/4/2018).
"Kami yakin bahwa situasi akan semakin stabil dan menuju normal, karena menuju harga baru," katanya.
Scenaider optimistis, strategi pembiayaan tahun ini tidak akan terganggu. "Kami melihat bahwa besaran kebutuhan utang masih optimis akan kita terbitkan maksimal sesuai target APBN tahun ini," jelasnya.
Sebagai informasi, dalam lelang SUN, total penawaran yang masuk adalah Rp 17,02 triliun. Jauh di bawah lelang sebelumnya yang sebesar Rp 37,72 triliun. Ini merupakan jumlah penawaran terendah dalam lelang SBN sepanjang 2018.
Total yang dimenangkan adalah Rp 6,15 triliun. Lagi-lagi jauh di bawah target pemerintah yang mencapai Rp 17 triliun. Target itu pun bisa dinaikkan menjadi Rp 25,5 triliun. Ini merupakan kali pertama sepanjang 2018 perolehan dana dalam lelang SBN tidak sesuai target.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah mewaspadai hal tersebut.
"Kami akan waspada, dan tetap komunikasikan kebutuhan financing kita akan tetap terjaga, sehingga tidak menimbulkan spekulasi," kata Sri Mulyani di gedung parlemen, Kamis (26/4/2018).
(dru) Next Article Cerita Tentang Surat Utang Terbesar Sepanjang Sejarah RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular