Gubernur BI Minta BUMN Tak Borong Dolar di Pasar Spot

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 April 2018 13:38
Bank Indonesia (BI) meminta perusahaan plat merah (BUMN/Badan Usaha Milik Negara) untuk tidak memborong dolar dengan cara tradisional.
Foto: REUTERS/Yuri Gripas
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) meminta perusahaan plat merah (BUMN/Badan Usaha Milik Negara) untuk tidak memborong dolar dengan cara tradisional. Maksudnya, tidak membeli dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot, melainkan menggunakan produk derivatif.

"Ini kita koordinasi dengan baik oleh pemerintah dan OJK [Otoritas Jasa Keuangan] untuk yakinkan perusahaan dan BUMN apabila ada kebutuhan valuta asing mereka tidak semua kemudian masuk ke market kemudian beli di spot kebutuhan valasnya," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung BI, Jumat (27/4/2018).

"Itu tidak perlu. Kita semua lakukan koordinasi yakinkan bahwa pembelian bisa dilakukan dengan cara forward ataupun seandainya dibutuhkan sesuatu penyesuaian untuk hindari tekanan yang tinggi," imbuh Agus Marto.

Kebutuhan yang tinggi akan dolar AS, menurut Agus Marto, akan memberikan tekanan terhadap rupiah. Untuk itu, hedging juga perlu dilakukan agar tidak ada kerugian mendalam yang dideriya korporasi saat kurs jatuh.

Selain itu, Agus Marto mengatakan bank sentral tidak hanya menjaga nilai tukar dengan intervensi namun juga dengan menjalankan kebijakan-kebijakan lain seperti memberikan swap dari rupiah ke dolar.


"Sekarang satu minggu sekali, dimungkinkan menawarkan lagi swap. Kemudian PUAB [Pasar Uang Antarbank] kita jaga likuiditasnya, dan mungkin saja BI akan turun dengan Term Repo," ungkap Agus Marto.

"BI juga selalu bangun second line of defense kerjasama dengan bank sentral negara lain."


(dru/prm) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular