Dolar Hampir Rp 14.000, BI: Investasi di RI Tetap Menarik

Chandra Gian Asmara & Gita Rossiana, CNBC Indonesia
26 April 2018 18:36
BI meyakini dana-dana yang keluar dari Indonesia akan kembali lagi.
Foto: CNBC Indonesia/Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) tidak sependapat apabila ada pihak yang menganggap berinvestasi di Indonesia saat ini kurang menarik ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Meskipun ada arus modal keluar, BI meyakini dana-dana tersebut akan kembali lagi.

"Ada capital reversal, kami memahami, namun dengan koordinasi yang ada, kami yakin akan kembali lagi," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo dalam konferensi pers di Gedung BI, Kamis (26/4/3018).


Agus mengatakan apabila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, Indonesia memiliki profil negara yang diminati oleh investor dunia, baik dari sisi investasi portofolio maupun penanaman modal asing secara langsung atau foreign direct investment (FDI).

"Kalau Indonesia kurang menarik, saya tidak sependapat. Kami melihat di antara negara berkembang, Indonesia adalah negara yang konsisten memberikan profil negara yang ekonominya diminati oleh investor dunia," jelas dia

Lebih lanjut, menurut Agus, Indonesia memiliki kapasitas yang besar. Dengan kapasitas tersebut, yakni jumlah masyarakat berpenghasilan menengah yang terus bertumbuh dan daya saing membaik, Indonesia berpeluang untuk tumbuh.


Selain itu, berbagai insentif dan kemudahan berusaha yang diberikan pemerintah juga turut membuat Indonesia tetap menarik.

"Saya dengar pemerintah juga serius mengeluarkan kemudahan perizinan, menawarkan tax allowance dan tax holiday," kata dia.
(prm) Next Article Era 'Diskon' Rupiah Masih Berlanjut

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular