Bukopin Revisi Laba Bersih 2016, OJK Minta Klarifikasi
Donald Banjarnahor & Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
26 April 2018 20:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Revisi laporan keuangan tahun buku 2016 PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga supervisi sektor keuangan ini sedang meminta klarifikasi tentang revisi kinerja keuangan yang anjlok cukup dalam tersebut.
"Saat ini OJK sedang meminta klarifikasi pada bank dan KAP (kantor akuntan publik) terhadap perubahan laporan keuangan tersebut yg disampaikan kepada OJK," ujar Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot, Kamis (26/4/2018).
Sebelumnya, Bank Bukopin merevisi laporan keuangan konsolidasi untuk tahun buku 2016 yang disampaikan akhir Maret 2018. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang sebelumnya dipublikasi Rp 1,08 triliun anjok menjadi Rp 183,56 miliar.
Revisi signifikan dilakukan pada bagian pendapatan provisi dan komisi dari sebelumnya tercatat Rp 1,06 triliun diubah menjadi Rp 317,88 miliar. Revisi ini menyebabkan pendapatan turun lebih dari Rp 743 miliar.
Sementara itu pendapatan bunga dan syariah bersih direvisi dari Rp 3,59 triliun menjadi Rp 3,57 triliun. Adapun beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan direvisi meningkat dari Rp 649,05 miliar menjadi Rp 797,65 miliar. Hal ini menyebabkan beban perseroan pada bagian ini meningkat Rp 148,6 miliar.
Seluruh revisi tersebut menyebabkan laba operasional Bank yang dikendalikan oleh Bosowa Group ini sebenarnya hanya Rp 476,57 miliar dibandingkan dengan publikasi sebelumnya Rp 1,39 triliun.
Sementara itu, revisi juga terjadi pada total kredit dan pembiayaan syariah dari sebelumnya Rp 72,47 triliun, turun Rp 1,9 triliun menjadi Rp 70,56 triliun. Total asset juga direvisi turun Rp 2,62 triliun menjadi Rp 102,78 triliun dari sebelumnya Rp 105,4 triliun.
Adapun total ekuitas direvisi turun sebesar Rp 2,62 triliun dari Rp 9,53 triliun menjadi Rp6,91 triliun. Penurunan total ekuitas dipengaruhi oleh revisi saldo laba sebesar Rp 2,62 triliun menjadi Rp 5,52 triliun.
Ketika dikonfirmasi mengenai penyajian kembali laporan keuangan 2016, Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan "Permasalahan mengenai restated laporan keuangan 2016 merupakan temuan dari manajemen yang telah disampaikan kepada Kantor Akuntansi Publik untuk dilakukan restated pada laporan keuangan 2017," ujar Eko.
Revisi ini mencerminkan bahwa kinerja Bank yang berencana melakukan rights issue pada Juni mendatang ini sebenarnya telah mengalami tekanan sejak 2016 lalu dan berlanjut pada 2017.
Laba bersih Bukopin pada 2016 telah anjlok 81% dibandingkan dengan setahun sebelumnya dan laba per saham telah kehilangan nilai lebih 80% menjadi hanya Rp 20 dari posisi 2015 Rp 106.
(roy/roy) Next Article BEI: Jika Terdapat Kelalaian, Bukopin Bisa Kena Sanksi
"Saat ini OJK sedang meminta klarifikasi pada bank dan KAP (kantor akuntan publik) terhadap perubahan laporan keuangan tersebut yg disampaikan kepada OJK," ujar Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot, Kamis (26/4/2018).
Sementara itu pendapatan bunga dan syariah bersih direvisi dari Rp 3,59 triliun menjadi Rp 3,57 triliun. Adapun beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan direvisi meningkat dari Rp 649,05 miliar menjadi Rp 797,65 miliar. Hal ini menyebabkan beban perseroan pada bagian ini meningkat Rp 148,6 miliar.
Seluruh revisi tersebut menyebabkan laba operasional Bank yang dikendalikan oleh Bosowa Group ini sebenarnya hanya Rp 476,57 miliar dibandingkan dengan publikasi sebelumnya Rp 1,39 triliun.
Sementara itu, revisi juga terjadi pada total kredit dan pembiayaan syariah dari sebelumnya Rp 72,47 triliun, turun Rp 1,9 triliun menjadi Rp 70,56 triliun. Total asset juga direvisi turun Rp 2,62 triliun menjadi Rp 102,78 triliun dari sebelumnya Rp 105,4 triliun.
Adapun total ekuitas direvisi turun sebesar Rp 2,62 triliun dari Rp 9,53 triliun menjadi Rp6,91 triliun. Penurunan total ekuitas dipengaruhi oleh revisi saldo laba sebesar Rp 2,62 triliun menjadi Rp 5,52 triliun.
Ketika dikonfirmasi mengenai penyajian kembali laporan keuangan 2016, Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan "Permasalahan mengenai restated laporan keuangan 2016 merupakan temuan dari manajemen yang telah disampaikan kepada Kantor Akuntansi Publik untuk dilakukan restated pada laporan keuangan 2017," ujar Eko.
Revisi ini mencerminkan bahwa kinerja Bank yang berencana melakukan rights issue pada Juni mendatang ini sebenarnya telah mengalami tekanan sejak 2016 lalu dan berlanjut pada 2017.
Laba bersih Bukopin pada 2016 telah anjlok 81% dibandingkan dengan setahun sebelumnya dan laba per saham telah kehilangan nilai lebih 80% menjadi hanya Rp 20 dari posisi 2015 Rp 106.
(roy/roy) Next Article BEI: Jika Terdapat Kelalaian, Bukopin Bisa Kena Sanksi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular