
Harga CPO Stagnan, Pendapatan Kuartal II AALI Sulit Tumbuh
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 April 2018 16:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Keuangan PT Mario C.S Gultom PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengatakan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang cenderung stagnan akan membuat kinerja perseroan sulit tumbuh pada kuartal II.
Pemicu harga CPO stagnan, tersebut juga didorong oleh pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS, ditambah dengan harga CPO yang juga melemah.
"Kalau mulai April harga CPO itu Rrp 7.700 atau Rp 7.700/kilogram dan tidak terlalu berbeda dengan harga CPO di Januari dan Februari kemarin," ujar Mario di JSC hive, kamis (26/4/2018).
Selain itu, pihaknya juga memastikan tidak memiliki target yang tinggi terhadap naiknya perumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan hingga akhir tahun ini. Mengingat fluktuasi dari harga CPO yang tidak dapat diperkirakan.
Rendahnya pertumbuhan pendapatan juga didorong oleh ditetapkannya pajak impor untuk CPO oleh pemerintah India yang menjadi salah satu pasar ekspor utama bagi perseroan.
"Tren hampir flat aja, kami belum bsia melakukan penjagaan apapun terhadap hal tersebut. Ditambah India juga mulai mau naikin tax nya lagi kan dari yand pajak impor CPO nya 30% jadi 44%," tambah Mario.
Namun, perseroan pada tahun ini mulai menerapkan strategi dalam meningkatkan produktifitas hasil panen mulai dari program kemitraan, integrasi sawit dan sapi hingga bisnis hilir perusahaan.
(hps) Next Article Penjualan Mobil Terjun Bebas, Warnai Pergantian Direksi Astra
Pemicu harga CPO stagnan, tersebut juga didorong oleh pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS, ditambah dengan harga CPO yang juga melemah.
"Kalau mulai April harga CPO itu Rrp 7.700 atau Rp 7.700/kilogram dan tidak terlalu berbeda dengan harga CPO di Januari dan Februari kemarin," ujar Mario di JSC hive, kamis (26/4/2018).
Rendahnya pertumbuhan pendapatan juga didorong oleh ditetapkannya pajak impor untuk CPO oleh pemerintah India yang menjadi salah satu pasar ekspor utama bagi perseroan.
"Tren hampir flat aja, kami belum bsia melakukan penjagaan apapun terhadap hal tersebut. Ditambah India juga mulai mau naikin tax nya lagi kan dari yand pajak impor CPO nya 30% jadi 44%," tambah Mario.
Namun, perseroan pada tahun ini mulai menerapkan strategi dalam meningkatkan produktifitas hasil panen mulai dari program kemitraan, integrasi sawit dan sapi hingga bisnis hilir perusahaan.
(hps) Next Article Penjualan Mobil Terjun Bebas, Warnai Pergantian Direksi Astra
Most Popular