
Penuhi Permodalan Sistemik, Mandiri Terbitkan Obligasi Rp 1 T
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
25 April 2018 13:52

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) jangka menengah (Medium Term Notes) Rp 1 triliun. Penerbitan MTN ini dilakukan di Semester II-2018 demi memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Rencana MTN di Semester II-2018 akhir. Ini untuk memenuhi ketentuan OJK," kata Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan, saat berkunjung ke Transmedia, Rabu (25/4/2018).
OJK memang telah merilis aturan penetapan bank sistemik dan capital surcharge. Aturan ini berlaku 26 Maret 2018. Dalam Peraturan OJK Nomor 2/POJK.03/2018 tentang penetapan bank sistemik dan capital surcharge. Bank yang masuk kategori tersebut harus menambah modal.
Dalam aturan itu, OJK menyebutkan bank yang ditetapkan bank sistemik wajib membentuk capital surcharge. Aturan itu menjelaskan bank sistemik merupakan bank dilihat dari ukuran aset, modal kewajiban, luas jaringan dan kompleksitas transaksi atas jasa perbankan, serta keterkaitan dengan sektor keuangan lain yang dapat mengakibatkan gagalnya sebagian atau secara keseluruhan bank lain atau sektor jasa keuangan.
Sementara, Panji juga menjelaskan menambah ekspansinya, Bank Mandiri tengah mengkaji untuk bekerjasama dengan bank di luar negeri dalam bentuk bilateral. Namun sejauh ini masih bersifat penjajakan.
"Memang ada review apakah bisa bilateral loan kami masih kaji lebih jauh. Karena belum masuk Rencana Bisnis Bank (RBB). Tapi memang untuk ekspansi lebih kuat tidak ada salahnya memperkuat kas," tambah Panji.
IPO Dua Anak Usaha
Pada kesempatan yang sama, Panji juga menjelaskan perseoran tengah mempersiapkan proses Initial Public Offering (IPO) terhadap dua perusahaan di bawah Bank Mandiri. Dua perusahaan tersebut yakni PT Bank Syariah Mandiri dan PT Mandiri Tunas Finance.
"Proses IPO menunggu hasil diskusi juga dengan Kementerian BUMN. Kita ingin bisa dilakukan di 2019," kata Panji.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan untuk ekspansi anak usaha, perseroan juga akan memfokuskan pengembangan Financial Technology (Fintech).
"Fintech ini melalui Mandiri Capital. Nantinya fintech disiapkan untuk membantu digitalisasi Bank Mandiri," terangnya.
Sementara, untuk Bank Mantap (Mandiri-Taspen), Kartika menyebut tetap fokus menggarap bisnis pensiunan, mikro, usaha kecil dan menengah (UKM). "Segmen UKM akan terus digarap oleh Bank Mantap," tuturnya.
(wed) Next Article Peran & Tantangan Bank Mandiri di Industri Kreatif & Startup
"Rencana MTN di Semester II-2018 akhir. Ini untuk memenuhi ketentuan OJK," kata Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan, saat berkunjung ke Transmedia, Rabu (25/4/2018).
OJK memang telah merilis aturan penetapan bank sistemik dan capital surcharge. Aturan ini berlaku 26 Maret 2018. Dalam Peraturan OJK Nomor 2/POJK.03/2018 tentang penetapan bank sistemik dan capital surcharge. Bank yang masuk kategori tersebut harus menambah modal.
Sementara, Panji juga menjelaskan menambah ekspansinya, Bank Mandiri tengah mengkaji untuk bekerjasama dengan bank di luar negeri dalam bentuk bilateral. Namun sejauh ini masih bersifat penjajakan.
"Memang ada review apakah bisa bilateral loan kami masih kaji lebih jauh. Karena belum masuk Rencana Bisnis Bank (RBB). Tapi memang untuk ekspansi lebih kuat tidak ada salahnya memperkuat kas," tambah Panji.
IPO Dua Anak Usaha
Pada kesempatan yang sama, Panji juga menjelaskan perseoran tengah mempersiapkan proses Initial Public Offering (IPO) terhadap dua perusahaan di bawah Bank Mandiri. Dua perusahaan tersebut yakni PT Bank Syariah Mandiri dan PT Mandiri Tunas Finance.
"Proses IPO menunggu hasil diskusi juga dengan Kementerian BUMN. Kita ingin bisa dilakukan di 2019," kata Panji.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan untuk ekspansi anak usaha, perseroan juga akan memfokuskan pengembangan Financial Technology (Fintech).
"Fintech ini melalui Mandiri Capital. Nantinya fintech disiapkan untuk membantu digitalisasi Bank Mandiri," terangnya.
Sementara, untuk Bank Mantap (Mandiri-Taspen), Kartika menyebut tetap fokus menggarap bisnis pensiunan, mikro, usaha kecil dan menengah (UKM). "Segmen UKM akan terus digarap oleh Bank Mantap," tuturnya.
(wed) Next Article Peran & Tantangan Bank Mandiri di Industri Kreatif & Startup
Most Popular