
Minyak Dunia Lompat ke US$75/Barel, Tertinggi Sejak 2014
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
24 April 2018 10:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia jenis Brent mencapai angka tertingginya sejak akhir 2014. Hal ini seiring dengan sanksi AS terhadap Iran serta kebijakan OPEC yang terus menahan pasokan di tengah permintaan yang kuat.
Minyak mentah Brent berjangka, yang merupakan patokan internasional untuk harga minyak, naik menjadi US$75,20/barel dalam perdagangan awal pada Selasa (24/4/2018).
Angka tersebut tidak pernah tercapai sejak November 2014. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di $ 68,84 per barel, naik 20 sen, atau 0,3% demikian dilansir dari Reuters.
Permintaan yang masih kuat seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi global, diimbangi dengan isu terganggunya pasokan telah berhasil membawa harga minyak mentah ke level yang lebih tinggi.
Kini, pelaku pasar mengantisipasi diberlakukannya kembali sanksi ekonomi bagi Iran yang jika benar dilakukan, maka akan memangkas pasokan minyak mentah dunia. Selain Iran, terdapat juga potensi diberlakukannya sanksi bagi Venezuela yang merupakan salah satu eksportir besar minyak mentah.
AS memiliki waktu sampai dengan 12 Mei jika ingin mengenakan kembali sanksi bagi Iran yang sempat dicabut di era Presiden Barack Obama.
Penguatan harga minyak juga ditopang oleh data dari Genscape, perusahaan penyedia jasa informasi energi, bahwa terdapat penurunan cadangan minyak di fasilitas penyimpanan di Oklahoma.
(wed) Next Article Rekor! Harga Minyak Dunia Tembus Zona Negatif
Minyak mentah Brent berjangka, yang merupakan patokan internasional untuk harga minyak, naik menjadi US$75,20/barel dalam perdagangan awal pada Selasa (24/4/2018).
Angka tersebut tidak pernah tercapai sejak November 2014. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di $ 68,84 per barel, naik 20 sen, atau 0,3% demikian dilansir dari Reuters.
Kini, pelaku pasar mengantisipasi diberlakukannya kembali sanksi ekonomi bagi Iran yang jika benar dilakukan, maka akan memangkas pasokan minyak mentah dunia. Selain Iran, terdapat juga potensi diberlakukannya sanksi bagi Venezuela yang merupakan salah satu eksportir besar minyak mentah.
AS memiliki waktu sampai dengan 12 Mei jika ingin mengenakan kembali sanksi bagi Iran yang sempat dicabut di era Presiden Barack Obama.
Penguatan harga minyak juga ditopang oleh data dari Genscape, perusahaan penyedia jasa informasi energi, bahwa terdapat penurunan cadangan minyak di fasilitas penyimpanan di Oklahoma.
(wed) Next Article Rekor! Harga Minyak Dunia Tembus Zona Negatif
Most Popular