Pengunjung Mal Turun, Produsen Hush Puppies Tutup Gerai
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 April 2018 13:38
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Trisula Internasional Tbk (TRIS) mengeluhkan tingkat kunjungan ke mal yang trus turun. Tingkat kunjungan yang rendah ini membuiat biaya operasional perusahaan yang terus meningkat sehingga harus menutup beberapa gerai.
Direktur Independen Trisula Internasional Dina Achmad Sungkar mengatakan sudah menutup beberapa gerai ritel yang dimilikinya agar tingkat kerugian tak membengkak.
"Kami telah menutup beberapa gerai dan tidak memperpanjang beberapa sewa karena traffic di beberapa mall yang juga menurun drastis," kata Dina di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/4).
Trisula Internasional merupakan produsen garmen yang memproduksi sejumlah merk fashion JOBB, Man Club, UniAsia, serta memproduksi sejumlah merek terkenal seperti Hugo Boss, Daks, Allegri, PING, Lyle & Scott, Mizuno, dan Hush Puppies.
Selain itu, biaya meningkatnya biaya sewa dan serviis di mall-mall tersebut juga terus meningkat sehingga perusahaan memilih untuk melakukan beberapa langkah efisiensi dengan menutup gerainya.
Langkah tersebut berdampak positif pada penurunan beban usaha perusahaan. Terdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga akhir 2017 lalu, beban usaha berhasil ditekan menjadi Rp 148,10 miliar dari Rp 168,38 miliar.
Untuk itu, tahun ini perusahaan bertekad untuk terus mengembangkan menambah jaringan distribusi melalui market place di tahun ini. Meski penjualan melalui channel ini tak terlalu besar di tahun lalu, namun perusahaan optimis konstribusinya bisa meningkat hingga 3% dari total penjualan di tahun ini.
(hps) Next Article Banyak Toko Ritel Tutup, Bagaimana Nasib Mal Agung Podomoro?
Direktur Independen Trisula Internasional Dina Achmad Sungkar mengatakan sudah menutup beberapa gerai ritel yang dimilikinya agar tingkat kerugian tak membengkak.
"Kami telah menutup beberapa gerai dan tidak memperpanjang beberapa sewa karena traffic di beberapa mall yang juga menurun drastis," kata Dina di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/4).
Selain itu, biaya meningkatnya biaya sewa dan serviis di mall-mall tersebut juga terus meningkat sehingga perusahaan memilih untuk melakukan beberapa langkah efisiensi dengan menutup gerainya.
Langkah tersebut berdampak positif pada penurunan beban usaha perusahaan. Terdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga akhir 2017 lalu, beban usaha berhasil ditekan menjadi Rp 148,10 miliar dari Rp 168,38 miliar.
Untuk itu, tahun ini perusahaan bertekad untuk terus mengembangkan menambah jaringan distribusi melalui market place di tahun ini. Meski penjualan melalui channel ini tak terlalu besar di tahun lalu, namun perusahaan optimis konstribusinya bisa meningkat hingga 3% dari total penjualan di tahun ini.
(hps) Next Article Banyak Toko Ritel Tutup, Bagaimana Nasib Mal Agung Podomoro?
Most Popular