
Produsen Hush Puppies Ini Targetkan Bisnis Tumbuh 10%-15%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 April 2018 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Trisula Internasional Tbk (TRIS) menairgetkan pertumbuhan pendapatan konservatif di tahun ini sebesar 10%-15% saja. Emiten produsen Hush Puppies ini memasang target konservatif karena mempertimbangkan daya beli masyarakat yang diperkirakan belum meningkat di tahun ini.
Direktur Utama Trisula Internasional mengatakan rendahnya daya beli masyarakat di tahun lalu diperkirakan masih belum akan membaik di tahun ini sehingga perusahaan tak mematok pertumbuhan yang terlalu tinggi di tahun ini.
"Kami mengantisipasi kondisi market yang masih belum bisa membuat daya ungkit untuk kinerja kami. Oleh karena itu kami selalu konservatif tapi kami tetap melakukan perbaikan dari sisi efisiensi namun untuk penjualan akan sangat dinamis," kata Santoso Widjaja di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/4).
Pendapatan tahun ini ditargetkan tumbuh menjadi Rp 851 miliar dan laba bersih diperkirakan tumbuh mnjadi Rp 15 miliar-Rp 16 miliar.
Menurut dia, faktor domestik sepeti tahun politik yang berlangsung tahun ini justru akan menahan daya beli masyarakat. Ditambah lagi dengan makin berkurangnya tingkat kunjungan mal yang menurun juga berdampak pada penjualan sehingga tahun ini perusahaan bertekad untuk mendongkrak penjualan melalui marketplace yang ditargetkan tahun ini bisa tumbuh menjadi 3% dibanding tahun lalu yang hanya 2%.
Porsi ekspor di tahun ini diperkirakan akan naik 8%-12%, sementara itu pendapatan ekspor garmen di tahun ini masih akan medominasi sebesar 75%-76% dari total pendapatan. Saat ini perusahaan sudah mengekspor ke beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru, Eropa dan Jepang.
Perusahaan berharap penjualan di kuartal kedua akan dapat meningkat didorong dengan musim lebaran yang biasanya meningkatkan daya beli masyarakat.
Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 9 miliar di tahun ini yang berasal dari kas internal perusahaan. Tahun ini investasi perusahaan dinilai tak terlalu besar, karena hanya akan digunakan untuk renovasi dan konsolidasi.
Pembagian Dividen
Perusahaan membagikan dividen sebesar 35% dari total laba perusahaan tahun lalu atau setara dengan Rp 4,96 miliar. Pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 5 per sahamnya.
"Perusahaan membagikan dividen 35% dari total laba 2017, jadi pemegag saham akan menerima Rp 5 per sahamnya," kata Santoso.
Sisa dari laba tahun lalu yang sebesar Rp 14,19 miliar akan dicadangkan sebagai laba ditahan perusahaan.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Direktur Utama Trisula Internasional mengatakan rendahnya daya beli masyarakat di tahun lalu diperkirakan masih belum akan membaik di tahun ini sehingga perusahaan tak mematok pertumbuhan yang terlalu tinggi di tahun ini.
Menurut dia, faktor domestik sepeti tahun politik yang berlangsung tahun ini justru akan menahan daya beli masyarakat. Ditambah lagi dengan makin berkurangnya tingkat kunjungan mal yang menurun juga berdampak pada penjualan sehingga tahun ini perusahaan bertekad untuk mendongkrak penjualan melalui marketplace yang ditargetkan tahun ini bisa tumbuh menjadi 3% dibanding tahun lalu yang hanya 2%.
Porsi ekspor di tahun ini diperkirakan akan naik 8%-12%, sementara itu pendapatan ekspor garmen di tahun ini masih akan medominasi sebesar 75%-76% dari total pendapatan. Saat ini perusahaan sudah mengekspor ke beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru, Eropa dan Jepang.
Perusahaan berharap penjualan di kuartal kedua akan dapat meningkat didorong dengan musim lebaran yang biasanya meningkatkan daya beli masyarakat.
Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 9 miliar di tahun ini yang berasal dari kas internal perusahaan. Tahun ini investasi perusahaan dinilai tak terlalu besar, karena hanya akan digunakan untuk renovasi dan konsolidasi.
Pembagian Dividen
Perusahaan membagikan dividen sebesar 35% dari total laba perusahaan tahun lalu atau setara dengan Rp 4,96 miliar. Pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 5 per sahamnya.
"Perusahaan membagikan dividen 35% dari total laba 2017, jadi pemegag saham akan menerima Rp 5 per sahamnya," kata Santoso.
Sisa dari laba tahun lalu yang sebesar Rp 14,19 miliar akan dicadangkan sebagai laba ditahan perusahaan.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular