Pengiriman Uang oleh Tenaga Kerja Asing di Dunia Cetak Rekor

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
23 April 2018 12:50
Pengiriman uang dari para pekerja di dunia ke negara asalnya menembus rekor baru.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengiriman uang dari para pekerja di dunia ke negara asalnya menembus rekor baru. Walaupun, biaya untuk transfer uangnya mengalami kenaikan.

Demikian laporan dari Bank Dunia (The World Bank) seperti dikutip AFP, Senin (23/4/2018).

Remitansi atau pengiriman uang ini 'stronger-than-expected' atau lebih kuat dari yang diperkirakan. Remitansi ini menjadi kunci untuk mendorong perekonomian sebuah negara khususnya negara miskin.

Bank Dunia memperkirakan pengiriman uang dari negara berpenghasilan rendah dan menengah mencapai US$ 466 miliar di 2017 atau meningkat 8,5% dari periode 2016 yang hanya US$ 429 miliar.

Arus remitansi ini meningkat di seluruh wilayah. Berikut peringkat teratas pengiriman uang atau nilai remitansi; India dengan US$ 69 miliar, diikuti China US$ 64 miliar, Filipina US$ 33 miliar, Mexico US$ 31 miliar, Nigeria US$ 22 miliar dan Mesir US$ 20 miliar.

Untuk biaya pengiriman secara global rata-rata US$ 200 dan Sub Sahara Afrika merupakan wilayah yang paling mahal biayanya dalam proses pengiriman uang.

"Sementara pengiriman uang semakin meningkat, lembaga, negara, dan agen pembangunan harus terus mengikis biaya tinggi dalam proses pengiriman uang sehingga keluarganya bisa menerima lebih banyak uang yang dikirim," ungkap Dilip Ratha yang menulis laporan tersebut.

Bank Dunia menyerukan kepada negara-negara untuk mengambil langkah-langkah untuk menyederhanakan proses untuk mengurangi biaya, termasuk "memperkenalkan teknologi yang lebih efisien."

Berdasarkan wilayah, Eropa dan Asia Tengah mengalami pertumbuhan terbesar tahun lalu, melonjak 21%, sementara Afrika Sub-Sahara naik 11%.

Asia Timur dan Pasifik menjadi wilayah yang terbanyak menerima remitansi hingga US$ 130 miliar, kemudian Asia bagian Selatan menerima US$ 117 miliar, dan diikuti oleh Amerika Latin dengan US$ 80 miliar.




(dru) Next Article Genjot Remitansi, BRI Bukukan Transaksi Rp 218 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular