
Survei BI : Pekan Ketiga April 2018 Terjadi Inflasi 0,12%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 April 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei mingguan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi inflasi pada minggu ketiga April sebesar 0,12% month to month (mtm). Dengan demikian, inflasi secara year on year (yoy) mencapai 3,44%.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan pendorong inflasi pada minggu ketiga April 2018 berasal dari empat komoditas bahan makanan bergejolak (volatile food), yaitu bawang merah, cabai merah, telur ayam, dan daging ayam ras.
"Untuk survei minggu ketiga 0,12%, pendorongnya bawang merah, cabai merah, daging ayam, telur ayam. Itu salah satunya," kata Dody di kompleks BI, Jumat (20/4/2018).
Dody memandang, sejumlah risiko baik dari volatile food maupun harga yang diatur pemerintah (administered prices) telah masuk dalam kalkulasi BI. Bank sentral mengaku optimistis, inflasi tahun ini berada pada kisaran sasaran 2,5% - 4,5%.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait dengan laju inflasi. Pemerintah yakin, inflasi berada pada kisaran 3,5% sepanjang 2018.
"Inflasi tahun ini kira-kira 3,5%," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
(dru) Next Article Inflasi Bisa Meroket Akibat 'Burden Sharing' BI & Pemerintah?
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan pendorong inflasi pada minggu ketiga April 2018 berasal dari empat komoditas bahan makanan bergejolak (volatile food), yaitu bawang merah, cabai merah, telur ayam, dan daging ayam ras.
"Untuk survei minggu ketiga 0,12%, pendorongnya bawang merah, cabai merah, daging ayam, telur ayam. Itu salah satunya," kata Dody di kompleks BI, Jumat (20/4/2018).
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait dengan laju inflasi. Pemerintah yakin, inflasi berada pada kisaran 3,5% sepanjang 2018.
"Inflasi tahun ini kira-kira 3,5%," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
(dru) Next Article Inflasi Bisa Meroket Akibat 'Burden Sharing' BI & Pemerintah?
Most Popular