
Asing Masuk Rp 213 M, IHSG Menguat 0,57%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 April 2018 16:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,57% ke level 6.355,9. Penguatan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga diperdagangkan menguat.
Indeks Nikkei naik 0,15%, indeks Shanghai naik 0,85%, indeks Hang Seng naik 1,4%, indeks Strait Times naik 1,15%, indeks Kospi naik 0,25%, indeks SET (Thailand) naik 1,13%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik 0,84%.
Transaksi berlangsung senilai Rp 7,5 triliun dengan volume sebanyak 9,5 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 461.224 kali.
Secara sektoral, sektor aneka industri menguat hingga 2,15%, tertinggi dibanding sembilan sektor saham lainnya, disusul oleh sektor pertambangan yang menguat sebesar 1,98%.
Penguatan sektor pertambangan salah satunya dipicu oleh naiknya harga komoditas seperti minyak mentah dan batu bara. Pada perdagangan kemarin (18/4/2018), harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Mei menguat sebesar 3% ke level US$ 68,5/barel, sementara brent kontrak pengiriman Juni menguat 2,65% menjadi US$ 73,48/barel. Sementara itu, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini naik sebesar 0,65% ke level US$ 92,65/metrik ton.
Kemudian pada hari ini sampai dengan akhir perdagangan IHSG, WTI menguat 0,85% menjadi US$ 69,05/barel, sementara brent naik 0,95% menjadi US$ 74,18/barel. Saham-saham sektor pertambangan yang mencatatkan kenaikan diantaranya: PT Adaro Energy Tbk/ADRO (+3,81%), PT Harum Energy Tbk/HRUM (+3,74%), PT Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (+3,53%), PT Elnusa Tbk/ELSA (+3,48%), dan PT Benakat Integra Tbk/BIPI (+1,22%).
Suntikan energi bagi IHSG juga datang dari pernyataan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa Indonesia berkeinginan untuk bergabung dalam blok dagang Trans-Pacific Partnership (TPP).
Berbicara kepada CNBC dalam pertemuan musim semi IMF-World Bank di Washington, mantan Direktur Pelaksana World Bank tersebut mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam TPP memang selalu menjadi keinginan Presiden Joko Widodo. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa hal tersebut bukan menjadi prioritas pada saat ini.
"Arahnya menuju ke sana [bergabung dengan TPP], namun kami masih harus menyelesaikan berbagai masalah struktural. Itulah mengapa pemerintah Indonesia memfokuskan diri pada konektivitas, sumber daya manusia, dan reformasi kemudahan berusaha atau ease of doing business," ujarnya, dilansir dari CNBC International, Kamis (19/4/2018).
Terlepas dari ikut-tidaknya AS dalam kesepakatan ini, keikutsertaan Indonesia dalam TPP, jika didukung oleh daya saing yang baik dari industri dalam negeri, berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Pelaku pasar menyambut kabar ini dengan positif.
Dari sisi eksternal, sentimen juga dapat dikatakan mendukung bagi investor untuk memburu saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kini, pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un nampak sudah semakin nyata dan membuat investor optimis bahwa Korea Utara pada akhirnya akan melakukan denuklirisasi.
Sebelumnya, uji coba senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara seringkali membuat investor melarikan dananya ke instrumen safe haven seperti emas, obligasi, Yen, dan Franc.
Melalui postingannya di Twitter sore kemarin pada waktu Indonesia, Trump mengungkapkan bahwa Mike Pompeo yang merupakan Secretary of State telah bertemu secara langsung dengan Kim Jong Un pada minggu lalu.
"Mike Pompeo bertemu dengan Kim Jong Un di Korea Utara pada minggu lalu. Pertemuan berlangsung sangat lancar dan hubungan yang baik telah terbentuk. Rincian mengenai pertemuan sedang dikerjakan sekarang. Denuklirisasi akan menjadi hal yang baik untuk dunia, juga untuk Korea Utara!", papar Trump dalam akun @realDonaldTrump.
Optimisme investor juga ditopang oleh keyakinan akan tercapainya kesepakatan dagang yang saling menguntungkan antara AS dan Jepang. Dalam konferensi pers bersama pasca melakukan pertemuan, Trump mengungkapkan bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam hal perdagangan. Abe menambahkan bahwa nantinya akan ada diskusi mengenai kebijakan perdagangan yang bebas, adil, dan saling menguntungkan.
Seiring dengan berbagai sentimen positif yang menyelimuti perdagangan hari ini, investor asing melakukan beli bersih senilai Rp 213 miliar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 142,39 miliar), PT Vale Indonesia Tbk/VALE (Rp 91,9 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 59,41 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 41,87 miliar), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 29,94 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Indeks Nikkei naik 0,15%, indeks Shanghai naik 0,85%, indeks Hang Seng naik 1,4%, indeks Strait Times naik 1,15%, indeks Kospi naik 0,25%, indeks SET (Thailand) naik 1,13%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik 0,84%.
Transaksi berlangsung senilai Rp 7,5 triliun dengan volume sebanyak 9,5 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 461.224 kali.
Penguatan sektor pertambangan salah satunya dipicu oleh naiknya harga komoditas seperti minyak mentah dan batu bara. Pada perdagangan kemarin (18/4/2018), harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Mei menguat sebesar 3% ke level US$ 68,5/barel, sementara brent kontrak pengiriman Juni menguat 2,65% menjadi US$ 73,48/barel. Sementara itu, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini naik sebesar 0,65% ke level US$ 92,65/metrik ton.
Kemudian pada hari ini sampai dengan akhir perdagangan IHSG, WTI menguat 0,85% menjadi US$ 69,05/barel, sementara brent naik 0,95% menjadi US$ 74,18/barel. Saham-saham sektor pertambangan yang mencatatkan kenaikan diantaranya: PT Adaro Energy Tbk/ADRO (+3,81%), PT Harum Energy Tbk/HRUM (+3,74%), PT Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (+3,53%), PT Elnusa Tbk/ELSA (+3,48%), dan PT Benakat Integra Tbk/BIPI (+1,22%).
Suntikan energi bagi IHSG juga datang dari pernyataan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa Indonesia berkeinginan untuk bergabung dalam blok dagang Trans-Pacific Partnership (TPP).
Berbicara kepada CNBC dalam pertemuan musim semi IMF-World Bank di Washington, mantan Direktur Pelaksana World Bank tersebut mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam TPP memang selalu menjadi keinginan Presiden Joko Widodo. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa hal tersebut bukan menjadi prioritas pada saat ini.
"Arahnya menuju ke sana [bergabung dengan TPP], namun kami masih harus menyelesaikan berbagai masalah struktural. Itulah mengapa pemerintah Indonesia memfokuskan diri pada konektivitas, sumber daya manusia, dan reformasi kemudahan berusaha atau ease of doing business," ujarnya, dilansir dari CNBC International, Kamis (19/4/2018).
Terlepas dari ikut-tidaknya AS dalam kesepakatan ini, keikutsertaan Indonesia dalam TPP, jika didukung oleh daya saing yang baik dari industri dalam negeri, berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Pelaku pasar menyambut kabar ini dengan positif.
Dari sisi eksternal, sentimen juga dapat dikatakan mendukung bagi investor untuk memburu saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kini, pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un nampak sudah semakin nyata dan membuat investor optimis bahwa Korea Utara pada akhirnya akan melakukan denuklirisasi.
Sebelumnya, uji coba senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara seringkali membuat investor melarikan dananya ke instrumen safe haven seperti emas, obligasi, Yen, dan Franc.
Melalui postingannya di Twitter sore kemarin pada waktu Indonesia, Trump mengungkapkan bahwa Mike Pompeo yang merupakan Secretary of State telah bertemu secara langsung dengan Kim Jong Un pada minggu lalu.
"Mike Pompeo bertemu dengan Kim Jong Un di Korea Utara pada minggu lalu. Pertemuan berlangsung sangat lancar dan hubungan yang baik telah terbentuk. Rincian mengenai pertemuan sedang dikerjakan sekarang. Denuklirisasi akan menjadi hal yang baik untuk dunia, juga untuk Korea Utara!", papar Trump dalam akun @realDonaldTrump.
Optimisme investor juga ditopang oleh keyakinan akan tercapainya kesepakatan dagang yang saling menguntungkan antara AS dan Jepang. Dalam konferensi pers bersama pasca melakukan pertemuan, Trump mengungkapkan bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam hal perdagangan. Abe menambahkan bahwa nantinya akan ada diskusi mengenai kebijakan perdagangan yang bebas, adil, dan saling menguntungkan.
Seiring dengan berbagai sentimen positif yang menyelimuti perdagangan hari ini, investor asing melakukan beli bersih senilai Rp 213 miliar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 142,39 miliar), PT Vale Indonesia Tbk/VALE (Rp 91,9 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 59,41 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 41,87 miliar), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 29,94 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular