'Banyak yang Datangi Jokowi untuk Tanya Kenapa Pajak Tinggi'

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
19 April 2018 12:10
Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak mendapatkan pertanyaan seputar pajak, di antaranya oleh dunia usaha.
Foto: Infografis, Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak mendapatkan pertanyaan seputar pajak, di antaranya dari para pengusaha yang bertanya kenapa pajak penghasilan (PPh) Badan di Indonesia tinggi sekali sampai 25% bila dibandingkan negara-negara lain.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Gala Dinner US-Indonesia Society (USINDO) di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

"Ketika AS menurunkan tarif pajak, maka yang diingat adalah pajak yang rendah. Jika kita bicara tax reform, maka yang ditanyakan juga penurunan tarif," kata Sri Mulyani.

"Banyak yang datang ke Pak Jokowi dan tanya kita juga. Melihat AS turunkan rate-nya, kemudian Singapura juga 17%, AS 21% nah kenapa di Indonesia 25%? Itu tinggi sekali terutama dunia usaha yang bertanya," kata Sri Mulyani seperti dalam video di media sosial Kemenkeu, Kamis (19/4/2018).

Di Indonesia, PPh Badan menganut tarif tunggal, yaitu sebesar 28%. Tarif ini berlaku pada tahun 2009 kemudian diturunkan menjadi 25% pada tahun 2010 kemarin.

Menurut Sri Mulyani, memang saat ini ada kompetisi di dunia mengenai tarif pajaknya. Namun, menurutnya, tarif pajak di Indonesia masih komprehensif.

"Jadi, bagaimana saat ini kita mencoba menyederhanakan sistem, bagaimana membayar pajak dengan cara sederhana. Selain itu juga bagaimana reformasi perpajakan terus dijalankan untuk memudahkan dunia usaha," katanya.

"Apalagi kita berikan juga insentif, seperti tax holiday sampai tax allowance. Sehingga menurut kami sudah berjalan," jelasnya kembali.


(prm) Next Article Sisa 4 Bulan, Realisasi Penerimaan Perpajakan Baru 56,1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular