Eskalasi Suriah Mereda, Harga Minyak Terkoreksi 1%

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 April 2018 10:49
Harga minyak mentah dunia terkoreksi nyaris 1% menyusul meredanya eskalasi regional akibat serangan AS atas Suriah.
Foto: REUTERS/Daniel Becerril
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia terkoreksi nyaris 1% pagi ini, menyurutkan laju harga energi utama dunia tersebut ke titik tertingginya, menyusul meredanya kekhawatiran serangan Amerika Serikat (AS) atas Suriah akan memicu eskalasi regional.

Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,88% ke level US$66,8 per barel di bursa New York Mercantile Exchange (Nymex). Di sisi lain harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan Eropa melemah 1,03% ke US$71,83 per barel.

Meski AS dan dua sekutunya (Prancis dan Inggris) telah melancarkan serangan rudal ke Suriah dengan dalih "memusnahkan fasilitas pembuatan senjata kimia" negara tersebut, investor mulai melihat serangan tersebut merupakan 'one-time event' alias tak akan terulang lagi.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyatakan bahwa kekacauan baru terjadi jika serangan susulan dari blok Barat tersebut berlanjut. "Bila tindakan yang melanggar peraturan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tersebut terus berlangsung, akan menyebabkan kekacauan di hubungan internasional," tegas pernyataan Kremlin, sebagaimana dikutip Reuters.

Sejak AS mengancam akan menyerang Suriah, harga minyak meroket 8% dalam sepekan ke level US$72,58 per barel, yang merupakan rekor tertingginya sejak 2014.

Eskalasi di wilayah tersebut dikhawatirkan berujung pada pemberlakuan kembali sanksi terhadap Iran, yang merupakan sekutu penting Suriah.
Selain itu, anggota Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) terus memangkas produksi mereka sehingga mengurangi suplai dunia.

Pada laporan bulanannya, OPEC menyampaikan cadangan minyak di negara-negara maju pada Februari 2018 turun 17,4 juta barel dari bulan sebelumnya menjadi 2,85 miliar barel.

(ags/ags) Next Article Bursa Dunia Berangsur Stabil, Harga Minyak Menguat 1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular