Dalam Sepekan, IHSG Naik 1,5% dan Rupiah Menguat 0,2%

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
14 April 2018 08:20
Dalam sepekan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan hingga 1,5%. IHSG ditutup di level 6.270,32.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan hingga 1,5%. IHSG ditutup di level 6.270,32.

Beberapa poin yang menjadi perhatian pasar salah satunya rilis risalah minutes of meeting oleh the Federal Reserve. The Fed memberikan tekanan bagi bursa saham. Dalam risalah tersebut, terungkap bahwa seluruh anggota FOMC memandang kondisi ekonomi sudah semakin kuat dalam beberapa bulan terakhir.

"Seluruh partisipan sepakat ekonomi sudah semakin kuat dalam beberapa bulan ini. Oleh karena itu, inflasi diperkirakan akan naik dalam bulan-bulan ke depan," sebut risalah itu.



Dengan perkembangan ini, maka kartu kenaikan suku bunga acuan lebih dari tiga kali kembali ada di atas meja. Kenaikan suku bunga acuan, apalagi secara agresif, bukan kabar baik bagi pasar saham.

Sentimen dalam negeri yang positif muncul jelang akhir pekan, Lembaga pemeringkat Internasional Moody's Investors Service (Moody's) yang menaikkan peringkat Indonesia dari Baa3 ke Baa2 dengan outlook Stabil.



Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam risetnya mengatakan, nilai rata-rata perdagangan di bursa saham dalam negeri mencapai Rp 9,1 triliun.

"Investor asing dalam sepekan ini terjadi net outflow hingga Rp 1,6 triliun," kata Andry, Sabtu (14/4/2018).

Sementara, nilai tukar rupiah mengalami penguatan sepekan ini. Rupiah menguat hingga 0,2% terhadap dolar AS dan ditutup di level Rp 13.743/US$.

"Sejak awal tahun rupiah telah terdepresiasi hingga 1,4%," katanya.



Bank Indonesia (BI) memandang kenaikan peringkat Moody's dari Baa3 ke Baa2 dengan outlook Stabi bisa menjadi katalis rupiah bisa lebih kuat lawan Dolar AS.

"Upgrade ini merupakan pandangan dan asesmen positif dari Moodys terhadap kekuatan ekonomi kita," kata Asisten Gubernur BI Dody Budi Waluyo yang juga merupakan Deputi Gubernur BI terpilih kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/4/2018).

"Diharapkan good news tersebut akan membantu pada penguatan confidence terhadap Rupiah untuk lebih menguat dari level saat ini," imbuh Dody.


(dru) Next Article Perbankan Diproyeksi Tumbuh Stagnan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular