
Pefindo Turunkan Rating Intiland Jadi BBB+
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
13 April 2018 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat (rating) PT Intiland Development Tbk (DILD) dan obligasi I 2013 Seri B DILD senilai Rp 154 miliar menjadi idBBB+ dari sebelumnya idA- dengan prospek stabil. Penurunan peringkat tersebut karena perseroan belum menarik cadangan dana kas dan fasilitas pinjaman bank untuk melunasi pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo.
Selain itu, penurunan peringkat tersebut disebabkan tingkat leverage keuangan DILD yang agresif, yang ditunjukkan rasio utang terhadap EBITDA sebesar 8,4 kali pada tahun 2017. Sementara itu, proteksi arus kas yang diukur dari rasio dana operasi (FFO) terus berada dibawah 1,0 kali dan 2,0 kali sepanjang 2016-2017.
"Pada 31 Desember 2017, DILD memiliki saldo kas sebesar Rp 749,5 miliar tetapi perusahaan belum menarik saldo kas tersebut untuk pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo", ujar Yogie Perdana, Analis Pefindo di Panin Ttower, Jumat (13/4/2018).
Penurunan rating tersebut juga ditunjukkan dengan ekspektasi Pefindo terhadap profil kredit perusahaan yang terus melemah sebagai akibat dari tingginya utilisasi utang atas proyek-proyek high rise (harga jual tinggi) DILD tidak sejalan dengan penjualan yang masih sangat rendah.
"Intiland itu kan proyek-proyek propertinya itu yang high rise ya, namun penjualan properti tersebut lesu. Penurunan penjualan tersebut dikarenakan oleh tren konsumen saat ini merupakan end user bukan investor sehingga mengakibatkan rendahnya penjualan proyek high rise tersebut", tambah Yogie.
Peringkat tersebut, DILD memiliki posisi pasar yang kuat di industri properti, kualitas aset yang baik dan cadangan lahan yang cukup besar.
Namun, peringkat tersebut dibatasi struktur permodalan yang agresif dan proteksi arus kas yang lemah, marjin yang lebih rendah dari perusahaan serupa dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Pefindo dapat menaikkan kembali peringkat DILD jika perusahaan trsebut dapat menurunkan tingkat financial leveragenya serta meningkatkan rasio proteksi arus kas secara konsisten. Kenaikan peringkat tersebut juga harus didukung dengan kinerja pra-penjualan DILD yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah.
(hps) Next Article Lembaga Asal Jepang Naikkan Peringkat Utang RI
Selain itu, penurunan peringkat tersebut disebabkan tingkat leverage keuangan DILD yang agresif, yang ditunjukkan rasio utang terhadap EBITDA sebesar 8,4 kali pada tahun 2017. Sementara itu, proteksi arus kas yang diukur dari rasio dana operasi (FFO) terus berada dibawah 1,0 kali dan 2,0 kali sepanjang 2016-2017.
"Pada 31 Desember 2017, DILD memiliki saldo kas sebesar Rp 749,5 miliar tetapi perusahaan belum menarik saldo kas tersebut untuk pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo", ujar Yogie Perdana, Analis Pefindo di Panin Ttower, Jumat (13/4/2018).
"Intiland itu kan proyek-proyek propertinya itu yang high rise ya, namun penjualan properti tersebut lesu. Penurunan penjualan tersebut dikarenakan oleh tren konsumen saat ini merupakan end user bukan investor sehingga mengakibatkan rendahnya penjualan proyek high rise tersebut", tambah Yogie.
Peringkat tersebut, DILD memiliki posisi pasar yang kuat di industri properti, kualitas aset yang baik dan cadangan lahan yang cukup besar.
Namun, peringkat tersebut dibatasi struktur permodalan yang agresif dan proteksi arus kas yang lemah, marjin yang lebih rendah dari perusahaan serupa dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Pefindo dapat menaikkan kembali peringkat DILD jika perusahaan trsebut dapat menurunkan tingkat financial leveragenya serta meningkatkan rasio proteksi arus kas secara konsisten. Kenaikan peringkat tersebut juga harus didukung dengan kinerja pra-penjualan DILD yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah.
(hps) Next Article Lembaga Asal Jepang Naikkan Peringkat Utang RI
Most Popular