Luhut: Indonesia Bisa Jadi Mediator Perang Dagang AS-China

Arys Aditya, CNBC Indonesia
13 April 2018 09:48
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan hal tersebut secara langsung ketika berbicara dalam Belt and Road Trade and Investment Forum
Foto: CNBC Indonesia/puspa
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia berharap bisa menjadi mediator untuk meredakan tensi ketegangan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China selama beberapa waktu belakangan. 

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan hal tersebut secara langsung ketika berbicara dalam Belt and Road Trade and Investment Forum yang dikutip dari siaran pers, Jumat (13/4/2018).

"Berada di tengah situasi pergeseran perimbangan kekuatan di Asia, Indonesia memiliki keuntungan untuk dapat berperan sebagai, credible intermediary, seorang honest broker dalam hubungan Tiongkok-AS," ujarnya di Beijing, China. 

Forum itu dihadiri oleh 700 peserta dari pemerintah Tiongkok dan investor lintas negara yang hadir dalam acara tersebut. Luhut menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk RRT guna membahas kemitraan strategis Indonesia-RRT. 

Dia mengemukakan Indonesia memilih tidak berpihak dan mendukung salah satu blok kekuatan dalam perang dagang ini. Hal ini, tuturnya, juga berlaku untuk konflik apapun selain perang dagang China-AS. 

"Indonesia terlalu besar untuk dipaksa berpihak ke salah satu kubu, bahkan di antara negara adikuasa. Kita bisa menjadi mediator kalau mereka ada konflik. Karena kita negara cukup besar untuk diacuhkan begitu saja," ungkap Luhut.
(hps) Next Article Kata Luhut Pandjaitan, Negosiasi Kereta Cepat Alot Soal Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular