
Pefindo Turunkan Peringkat Modernland Realty Jadi A Minus
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 April 2018 10:52

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan obligasi berkelanjutan I Tahun 2015 Seri A sekaligus Seri B MDLN menjadi idA- (Single A Minus) dari sebelumnya idA (Single A). Penurunan peringkat tersebut dipicu tingkat leverage keuangan dan perlindungan arus kas perusahaan yang tidak membaik seperti yang diharapkan.
Pefindo mencatat perusahaan tidak berhasil mencapai proyeksi pendapatan serta EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, dan Amortization) yang disertai dengan tingkat utang yang lebih tinggi dari proyeksi tahun 2017.
Pada akhir 2017, MDLN memiliki rasio utang terhadap EBITDA dan rasio arus kas dari operasi terhadap EBITDA masing-masing sebesar 3,4 kali dan 15,3% atau relatif sama dengan kinerja perusahaan pada tahun 2015-2016.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi berkelanjutan I Tahun 2015 Seri A senilai Rp 600 miliar akan jatuh tempo pada 7 Juli 2018. Perusahaan berencana untuk melunasi obligasi tersebut menggunakan dana internal. Padahal per 31 Desember 2017 MDLN tercatat memiliki saldo kas dan setara kas sebesar Rp 1 triliun.
Sejalan dengan penurunan peringkat tersebut Pefindo merevisi prospek untuk peringkat perusahaan menjadi satbil dari negatif. Sedangkan peringkat idA mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor lainnya dalam memnuhi komitmen keuangan jangka panjang.
Sedangkan tanda minus (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan dibawah rata-rata kategori yang bersangkutan dengan obligor dan perusahaan lainnya.
Secara keseluruhan, peringkat tersebut mencerminkan bahwa MDLN memiliki cadangan aset (lahan) yang besar, kualitas aset yang baik dan marjin profitabilitas yang baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi dengan proteksi arus kas perusahaan yang lemah, konsentrasi proyek dan kurangnya recurring income, serta adanya resiko dari pengembangan proyek baru di lokasi baru.
Pefindo menyatakan, peringkat bagi MDLN tersebut dapat dinaikkan jika perusahaan secara konsisten mencapai target marketing sales, pendapatan serta EBITDA. Pencapaian tersebut juga harus disertai oleh tingkat leverage keuangan yang lebih konservatif yang ditandai oleh rasio utang terhada[ EBITDA dibawah 2,75x secara berkelanjutan.
Peringkat MDLN akan diturunkan kembali jika perusahaan membukukan marketing sales yang jauh dibawah proyeksi, serta apabila progress pembangunan properti residensial lebih lama dari perkiraan dan mengakibatkan pendapatan perusahaan yang tidak mencapai target.
Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika MDLN menambah jumlah utang lebih besar dari yang diproyeksikan, sehingga menyebabkan struktur permodalan menjadi lebih agresif dan ditandai oleh rasio utang terhadap EBITDA lebih besar dari 4 kali secara berkelanjutan.
(hps) Next Article Pefindo Downgrade Peringkat Utang SSIA
Pefindo mencatat perusahaan tidak berhasil mencapai proyeksi pendapatan serta EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, dan Amortization) yang disertai dengan tingkat utang yang lebih tinggi dari proyeksi tahun 2017.
Pada akhir 2017, MDLN memiliki rasio utang terhadap EBITDA dan rasio arus kas dari operasi terhadap EBITDA masing-masing sebesar 3,4 kali dan 15,3% atau relatif sama dengan kinerja perusahaan pada tahun 2015-2016.
Sejalan dengan penurunan peringkat tersebut Pefindo merevisi prospek untuk peringkat perusahaan menjadi satbil dari negatif. Sedangkan peringkat idA mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor lainnya dalam memnuhi komitmen keuangan jangka panjang.
Sedangkan tanda minus (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan dibawah rata-rata kategori yang bersangkutan dengan obligor dan perusahaan lainnya.
Secara keseluruhan, peringkat tersebut mencerminkan bahwa MDLN memiliki cadangan aset (lahan) yang besar, kualitas aset yang baik dan marjin profitabilitas yang baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi dengan proteksi arus kas perusahaan yang lemah, konsentrasi proyek dan kurangnya recurring income, serta adanya resiko dari pengembangan proyek baru di lokasi baru.
Pefindo menyatakan, peringkat bagi MDLN tersebut dapat dinaikkan jika perusahaan secara konsisten mencapai target marketing sales, pendapatan serta EBITDA. Pencapaian tersebut juga harus disertai oleh tingkat leverage keuangan yang lebih konservatif yang ditandai oleh rasio utang terhada[ EBITDA dibawah 2,75x secara berkelanjutan.
Peringkat MDLN akan diturunkan kembali jika perusahaan membukukan marketing sales yang jauh dibawah proyeksi, serta apabila progress pembangunan properti residensial lebih lama dari perkiraan dan mengakibatkan pendapatan perusahaan yang tidak mencapai target.
Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika MDLN menambah jumlah utang lebih besar dari yang diproyeksikan, sehingga menyebabkan struktur permodalan menjadi lebih agresif dan ditandai oleh rasio utang terhadap EBITDA lebih besar dari 4 kali secara berkelanjutan.
(hps) Next Article Pefindo Downgrade Peringkat Utang SSIA
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular