Baru Sejam, Transaksi IHSG Sudah Mencapai Rp 1,8 T

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 April 2018 10:15
Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi hari ini berlangsung ramai.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi hari ini berlangsung ramai. Sampai dengan pukul 10:00 WIB, nilai transaksi sudah mencapai Rp 1,8 triliun. Sebagai perbandingan, sepanjang perdagangan kemarin (11/4/2018), nilai transaksi hanya menyentuh Rp 7,9 triliun.

Sayangnya, besarnya nilai transaksi lebih disebabkan oleh tingginya dorongan jual ketimbang dorongan beli. Akibatnya, IHSG terkoreksi 0,66% ke level 6.318,69 poin.

Secara sektoral, sebanyak 7 dari 10 sektor saham yang menghuni IHSG terjebak di zona merah, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang anjlok hingga 1,35%.

Begitu signifikannya sentimen eksternal yang mewarnai perdagangan pada hari ini membuat pelaku pasar beramai-ramai melepas kepemilikannnya atas instrumen beresiko seperti saham.

Usai isu perang dagang mereda, kini justru isu perang sungguhan yang mencuat. Adalah kembali memanasnya hubungan AS dengan Suriah berikut dengan sekutunya yaitu Rusia dan Iran.

Pada akhir pekan lalu, terjadi serangan gas beracun di Douma, sebuah kota di Suriah yang dikuasai oleh pemberontak. Setidaknya sebanyak 60 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya terluka.

Kecurigaan langsung mengarah kepada rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Pasalnya, serangan macam ini bukan kali pertama yang terjadi dibawah pimpinannya.

AS dan beberapa negara sekutunya lantas mempertimbangkan opsi untuk menyerang Suriah sebagai aksi balasan terhadap Presiden Bashar. Namun, Rusia memperkeruh suasana dengan mengancam menembak hancur semua rudal AS yang mengarah ke Suriah.

Presiden AS Donald Trump pun seakan mengonfirmasi melalui akun Twitter bahwa serangan (rudal) memang akan terjadi. Ia bahkan menyarankan Rusia untuk bersiap-siap.

"Rusia berjanji untuk menembak jatuh semua misil yang diarahkan ke Suriah. Bersiaplah, Rusia. Mereka (misil) akan datang, baru dan 'pintar'. Anda seharusnya tidak bermitra dengan binatang yang membunuh rakyatnya dengan gas dan menikmatinya!" tegas melalui akun Twitter @realDonaldTrump kemarin (11/4/2018) pukul 17:57 WIB.

Tak cukup sampai disitu, Trump yang nampaknya sedang panas lanjut mengungkapkan bahwa hubungan AS dengan Rusia saat ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah, bahkan lebih buruk dari pada saat perang dingin.

Jika aksi tembak-menembak rudal benar terjadi antara AS dan Rusia, laju perekonomian dunia berpotensi terganggu sehingga saham tak lagi menjadi menarik.

Sebagai catatan, sepanjang bulan April (sampai dengan penutupan perdagangan kemarin, 11/4/2018) sektor barang konsumsi telah memberikan imbal hasil sebesar 3,16%. Lantas, sentimen negatif yang datang dari sisi eksternal pada saat ini sekaligus dijadikan alasan oleh investor untuk melakukan aksi ambil untung.
(ank/ank) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular