Anggarkan Capex Rp 400 M, ASGR Targetkan Laba 2018 Tumbuh 10%
Arys Aditya, CNBC Indonesia
11 April 2018 12:58
Jakarta, CNBC Indonesia -- PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 400 miliar, naik dua kali lipat dari realisasi tahun lalu Rp 200 miliar.
Dengan alokasi tersebut, anak usaha PT Astra Internasional Tbk. ini menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 10% pada tahun ini.
Pada tahun lalu, pendapatan bersih ASGR tercatat Rp 3,91 triliun atau naik 44% dari tahun sebelumnya, sedangkan laba bersih hanya tumbuh 1% menjadi Rp 257 miliar.
Presiden Direktur ASGR Herrijadi Halim mengemukakan sebagian besar belanja modal tersebut akan digunakan untuk dua hal, yaitu pengembangan Fuji Xerox, infrastruktur bisnis dan bisnis digital.
Herrijadi menyebut, hingga kuartal I-2018, perseroan telah mengeluarkan belanja modal sebanyak 13,25% setara Rp 53 miliar.
"Dari Rp 400 miliar, 55% adalah untuk bisnis ritel kita yang selama ini menjadi core bisnis kita, sisanya untuk infrastruktur yang kita butuhkan serta inisiatif digital. Kita tidak akan keluar dari core itu, printing dan digital," ungkapnya dalam public expose, Rabu (11/4/2018).
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan alokasi capex mayoritas akan diambil dari kas perusahaan. Namun, ujar Herrijadi, perseroan tetap tidak menutup kemungkinan akan menghimpun dana dari eksternal.
Selain itu, Herrijadi mengemukakan pihaknya akan membagikan deviden sebangak 40% dari laba bersih atau setara Rp 76 per saham. Angka deviden pay out ratio ini ia sebut konsisten dalam dua tahun terakhir.
"Cum date sekitar Mei ya. Akhir tahun lalu, Oktober, sudah kita bagikan deviden interim Rp 25 per saham, dan besok itu sisanya," kata Herrijadi.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Dengan alokasi tersebut, anak usaha PT Astra Internasional Tbk. ini menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 10% pada tahun ini.
Herrijadi menyebut, hingga kuartal I-2018, perseroan telah mengeluarkan belanja modal sebanyak 13,25% setara Rp 53 miliar.
"Dari Rp 400 miliar, 55% adalah untuk bisnis ritel kita yang selama ini menjadi core bisnis kita, sisanya untuk infrastruktur yang kita butuhkan serta inisiatif digital. Kita tidak akan keluar dari core itu, printing dan digital," ungkapnya dalam public expose, Rabu (11/4/2018).
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan alokasi capex mayoritas akan diambil dari kas perusahaan. Namun, ujar Herrijadi, perseroan tetap tidak menutup kemungkinan akan menghimpun dana dari eksternal.
Selain itu, Herrijadi mengemukakan pihaknya akan membagikan deviden sebangak 40% dari laba bersih atau setara Rp 76 per saham. Angka deviden pay out ratio ini ia sebut konsisten dalam dua tahun terakhir.
"Cum date sekitar Mei ya. Akhir tahun lalu, Oktober, sudah kita bagikan deviden interim Rp 25 per saham, dan besok itu sisanya," kata Herrijadi.
(roy/roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular