
Harga Minyak Naik, Laba Medco 2017 Malah Turun
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
11 April 2018 12:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sepanjang 2017 kurang memuaskan meskipun harga minyak lebih tinggi dibanding 2016.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, laba bersih MEDC tercatat turun 31,21% pada 2017 menjadi US$ 127,01 juta setara Rp 1,74 triliun dibandingkan laba 2016 US$ 184,76 juta atau setara Rp 2,54 triliun.
Penurunan laba MEDC disebabkan kenaikan beban pajak penghasilan yang meningkat hingga 120,97% menjadi US$ 139,83 juta dari US$ 63,28 juta.
Sementara itu, beban pokok penjualan tercatat naik sebesar 48,20% menjadi US$ 504,91 juta atau setara Rp 6,94 triliun dibandingkan pada 2016 senilai US$ 340,69 juta.
Jika dirinci, beban keuangan tersebut MEDC terdiri dari biaya overheed operasi lapangan MEDC pada 2017, naik 0,24% menjadi US$ 93,33 juta. Biaya pipa dan transportasi naik 0,73% menjadi US$ 3,53 juta.
Beban biaya pembelian minyak mentah MEDC naik 0,84% menjadi US$ 80,78 juta pada 2017. Kenaikan pembelian biaya minyak mentah MEDC, disebbakan oleh pembelian minyak mentah oleh tiga mitra grup SKK Migas dari Tomori E&P Ltd, Camar Resources Canada Inc, dan Medco South Natuna Sea Pte Ltd. Pembelian minyak mentah tersebut, dinyatakan tidak lebih dari 10% dari pendapatan tahun terakhir.
Padahal pendapatan MEDC pada 2017 tercatat naik 56,88% menjadi US$ 925,64 juta atau setara Rp 12,72 triliun, dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 590,04 juta.
Liabilitas MEDC naik US$ 3,76 miliar pada 2017 atau setara Rp 51,66 triliun, dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 2,71 miliar.
Selain itu, perusahaan juga mengalami kenaikan nilai aset eksplorasi dan evaluasi mencapai US$ 103,67 juta dari sebelumnya US$ 70,44 juta . Sehingga total aset perusahaan naik menjadi US$ 5,16 miliar atau setara Rp 70,95 triliun dibandingkan asset pada 2016 sebesar US$ 3,6 miliar.
(hps) Next Article Rugi Bersih Mitrabahtera 2017 Berkurang Jadi Rp 119,51 M
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, laba bersih MEDC tercatat turun 31,21% pada 2017 menjadi US$ 127,01 juta setara Rp 1,74 triliun dibandingkan laba 2016 US$ 184,76 juta atau setara Rp 2,54 triliun.
Penurunan laba MEDC disebabkan kenaikan beban pajak penghasilan yang meningkat hingga 120,97% menjadi US$ 139,83 juta dari US$ 63,28 juta.
Jika dirinci, beban keuangan tersebut MEDC terdiri dari biaya overheed operasi lapangan MEDC pada 2017, naik 0,24% menjadi US$ 93,33 juta. Biaya pipa dan transportasi naik 0,73% menjadi US$ 3,53 juta.
Beban biaya pembelian minyak mentah MEDC naik 0,84% menjadi US$ 80,78 juta pada 2017. Kenaikan pembelian biaya minyak mentah MEDC, disebbakan oleh pembelian minyak mentah oleh tiga mitra grup SKK Migas dari Tomori E&P Ltd, Camar Resources Canada Inc, dan Medco South Natuna Sea Pte Ltd. Pembelian minyak mentah tersebut, dinyatakan tidak lebih dari 10% dari pendapatan tahun terakhir.
Padahal pendapatan MEDC pada 2017 tercatat naik 56,88% menjadi US$ 925,64 juta atau setara Rp 12,72 triliun, dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 590,04 juta.
Liabilitas MEDC naik US$ 3,76 miliar pada 2017 atau setara Rp 51,66 triliun, dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 2,71 miliar.
Selain itu, perusahaan juga mengalami kenaikan nilai aset eksplorasi dan evaluasi mencapai US$ 103,67 juta dari sebelumnya US$ 70,44 juta . Sehingga total aset perusahaan naik menjadi US$ 5,16 miliar atau setara Rp 70,95 triliun dibandingkan asset pada 2016 sebesar US$ 3,6 miliar.
(hps) Next Article Rugi Bersih Mitrabahtera 2017 Berkurang Jadi Rp 119,51 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular