
Xi Jinping Dinginkan Perang Dagang, Bursa Saham Global Naik
Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 April 2018 21:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham global naik tinggi dipicu pernyataan Presiden China Xi Jinping pada Selasa (10/4/2018), yang menurut para pelaku pasar meredakan kekhawatiran akan terjadinya perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.
Setelah pidato tersebut bursa saham di Asia dan Eropa melaju di zona hijau termasuk bursa AS yang menghijau diawal perdaganganya.
(roy/roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Setelah pidato tersebut bursa saham di Asia dan Eropa melaju di zona hijau termasuk bursa AS yang menghijau diawal perdaganganya.
"Pasar saham AS naik tinggi pada awal perdagangan, kekhawatiran perang dagang ditenangkan melalui pidato damai Presiden China Xi [Jinping], meski begitu masih ada ketidakpastian dari Gedung putih," ujar Charles Schwab dalam sebuah catatannya, seperti dikutip dari AFP.
Dalam pidatonya Xi Jinping menjanjikan 'fase baru pembukaan', menambahkan bahwa Beijing 'tidak mencari surplus perdagangan' dan ingin meningkatkan impor.
Para pelaku pasar menerka komentar Xi Jinping bisa menghindarkan perang dagang antara kedua negara adidaya utama dunia ini, setelah berminggu-minggu pelaku pasar didera ketidakpastian.
"Xi [Jinping] memperingatkan mentalitas perang dingin dan China menyatakan mendorong perdagangan bebas dan menegakkan sistem perdagangan multilateral," tulis David Cheetham, Kepala Analis Pasar XTB.
"Ketegangan yang meningkat pada perang dagang telah membebani pasar dalam beberapa pekan terakhir tetapi harus diingat bahwa penerapan tarif belum selesai, dan komentar dari Xi [Jinping] tampaknya menunjukkan bahwa dia ingin menghindari eskalasi lebih lanjut."
Bursa Rusia Merah
Hanya bursa bursa Rusia yang bergerak anomali. Bursa saham Rusia terkapar di zona merah terpukul akibat sanksi yang dijatuhkan AS yang menargetkan oligarki yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.
Sanksi AS ini mendorong kenaikan harga minyak dan memperpanjang reli kenaikan harga pada hari senin.
"Didorong terutama oleh faktor psikologis, lonjakan harga minyak karena kekhawatiran pengetatan pasokan sebagai akibat dari sanksi AS," Commerzbank Commodity Research mengatakan dalam sebuah catatan.
"Kami menganggap kekhawatiran seperti itu berlebihan, dalam kasus Iran dan Rusia. Ekspor OPEC kemungkinan akan tetap cukup stabil bahkan jika sanksi AS dilanjutkan."
Para pelaku pasar menerka komentar Xi Jinping bisa menghindarkan perang dagang antara kedua negara adidaya utama dunia ini, setelah berminggu-minggu pelaku pasar didera ketidakpastian.
"Xi [Jinping] memperingatkan mentalitas perang dingin dan China menyatakan mendorong perdagangan bebas dan menegakkan sistem perdagangan multilateral," tulis David Cheetham, Kepala Analis Pasar XTB.
"Ketegangan yang meningkat pada perang dagang telah membebani pasar dalam beberapa pekan terakhir tetapi harus diingat bahwa penerapan tarif belum selesai, dan komentar dari Xi [Jinping] tampaknya menunjukkan bahwa dia ingin menghindari eskalasi lebih lanjut."
Bursa Rusia Merah
Hanya bursa bursa Rusia yang bergerak anomali. Bursa saham Rusia terkapar di zona merah terpukul akibat sanksi yang dijatuhkan AS yang menargetkan oligarki yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.
Sanksi AS ini mendorong kenaikan harga minyak dan memperpanjang reli kenaikan harga pada hari senin.
"Didorong terutama oleh faktor psikologis, lonjakan harga minyak karena kekhawatiran pengetatan pasokan sebagai akibat dari sanksi AS," Commerzbank Commodity Research mengatakan dalam sebuah catatan.
"Kami menganggap kekhawatiran seperti itu berlebihan, dalam kasus Iran dan Rusia. Ekspor OPEC kemungkinan akan tetap cukup stabil bahkan jika sanksi AS dilanjutkan."
(roy/roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular