Bos BEI: Pasar Penuh Ketidakpastian, Jangan Menunda IPO

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 April 2018 10:32
Menurut Tito, dalam situasi yang tidak menentu, wajar pelaku pasar atau investor memilih untuk wait and see
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menyarankan perusahaan yang berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) tidak menunda rencana tersebut meskipun pasar diselimuti ketidakpastian.

Menurut Tito, dalam situasi yang tidak menentu, wajar pelaku pasar atau investor memilih untuk wait and see. "Orang dalam uncertainty jadi mereka waiting tapi tetap laku. Saya bilang teman-teman jangan tunda go public, pasar itu akan ada selalu ada naik turunnya, you never know. Tetap IPO toh bisa second placement tapi IPO dulu, siap-siap jadi perusahaan besar dulu go public dulu," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (10/4).

Hal tersebut disampaikan Tito, merespons dua emiten yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan kemarin, Senin (9/4). Kedua perusahaan memutuskan untuk mengurangi porsi sahamnya untuk publik karena mempertimbangkan kondisi pasar yang saat ini masih lesu diakibatkan sentimen global.

Tito menjelaskan, ketidakpastian yang ditimbulkan pasat global saat ini memang menimbulkan kondisi pasar yang  tidak biasa. Pasalnya, kemungkinan perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang merupakan dua negara besar di dunia ini justru membuat pelaku pasar justru lebih memilih untuk menunggu dan menimbulkan kondisi pasar menunggu (waiting).

Dua emiten tersebut antara lain PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) mengurangi jumlah saham yang akan dilepas ke publik menjadi sebanyak 152,88 juta saham dari sebelumnya direncanakan sebanyak 200 juta sahamnya.

"Tadi kita pertimbangkan kan market lesu tapi industrinya menarik makanya kita turunkan sahamnya dari 200 juta (saham) menjadi 152,88 juta (saham)," kata Rudolf P. Nainggolan, Direktur Utama perusahaan.

Kedua, jumlah saham yang akan dilepas PT Tridomain Performance Materials turun menjadi 1,802 miliar saham atau setara dengan 17,19% dari total saham yang dicatatkan. Padahal sebelumnya perusahaan menargetkan untuk bisa melepas sebanyak 40% sahamnya ke publik.

Associate Director Sinarmas Sekuritas Harta Setiawan mengatakan market yang volatile menyebabkan pihaknya menyarankan perusahaan untuk mengurangi jumlah saham yang dilepas ke publik. Di sisi lain juga mempertimbangkan demand pasar.  "Karena market volatil kita advice mereka jadi sebelum book building kita udah bilang keliatannya kita harus turunin karena market volatil," kata Harta.
(hps) Next Article Minimalisir Auto Reject Saham IPO, Perbesar Porsi Ritel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular