
Larangan Ekspor CPO Bisa Lemahkan Rupiah di Hadapan Euro
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
09 April 2018 17:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap Euro bergerak melemah hari ini. Potensi pelemahan lebih lanjut terbuka seiring hambatan ekspor minyak sawit mentah (CPO) ke Benua Biru.
Pada Senin (9/4/2018), EUR 1 dibanderol Rp 16.919,00. Rupiah melemah 0,45% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Penguatan mata uang Benua Biru tidak lepas dari derasnya aliran modal ke sana. Pemulihan ekonomi di Eropa sudah semakin terlihat setelah sempat terpuruk akibat krisis finansial global 2008 dan krisis fiskal 2010.
Reuters melaporkan, sejumlah pengambil kebijakan di Bank Sentral Uni Eropa (ECB) kini mulai berpikir untuk mengubah arah kebijakan. Awalnya, alur pengetatan moneter dilakukan dengan mengurangi pembelian surat-surat berharga (quantitative easing), tetapi kini mulai ada pemikiran agar langsung melalui kenaikan suku bunga.
Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Zona Euro diperkirakan mencapai 2,4%. Lebih baik dibandingkan proyeksi yang dibuat akhir tahun lalu yaitu 2,3%.
Ekspor CPO Terhambat
Pelemahan yang terjadi pada rupiah sebenarnya jadi kesempatan yang baik bagi Indonesia meningkatkan jumlah devisa dari sisi ekspor. Uni Eropa merupakan salah satu kawasan tujuan utama ekspor CPO nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengekspor CPO ke 19 negara EU dengan total nilai ekspor US$ 2,89 miliar pada 2017. Nilai tersebut merepresentasikan sekitar 14,21% dari total nilai ekspor CPO.
Namun, Uni Eropa berencana untuk melarang CPO dari Indonesia untuk masuk. Alasannya adalah penggunaan biodiesel menyumbang gas rumah kaca dalam jumlah yang lebih besar, dibandingkan penggunaan diesel konvensional. Apalagi ada isu perambahan hutan untuk membuka lahan kelapa sawit, sehingga dinilai merusak ekosistem.
Ekspor CPO Indonesia ke Eropa saat ini terancam akibat dari rencana penerapan aturan tersebut. Bila terwujud, maka aliran devisa dari Eropa ke Indonesia akan berkurang sehingga rupiah berpotensi terus melemah terhadap euro.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Bank Sentral Eropa "Cetak Uang" Lagi, Kurs Euro Melambung
Pada Senin (9/4/2018), EUR 1 dibanderol Rp 16.919,00. Rupiah melemah 0,45% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
![]() |
Reuters melaporkan, sejumlah pengambil kebijakan di Bank Sentral Uni Eropa (ECB) kini mulai berpikir untuk mengubah arah kebijakan. Awalnya, alur pengetatan moneter dilakukan dengan mengurangi pembelian surat-surat berharga (quantitative easing), tetapi kini mulai ada pemikiran agar langsung melalui kenaikan suku bunga.
![]() |
Ekspor CPO Terhambat
Pelemahan yang terjadi pada rupiah sebenarnya jadi kesempatan yang baik bagi Indonesia meningkatkan jumlah devisa dari sisi ekspor. Uni Eropa merupakan salah satu kawasan tujuan utama ekspor CPO nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengekspor CPO ke 19 negara EU dengan total nilai ekspor US$ 2,89 miliar pada 2017. Nilai tersebut merepresentasikan sekitar 14,21% dari total nilai ekspor CPO.
![]() |
Ekspor CPO Indonesia ke Eropa saat ini terancam akibat dari rencana penerapan aturan tersebut. Bila terwujud, maka aliran devisa dari Eropa ke Indonesia akan berkurang sehingga rupiah berpotensi terus melemah terhadap euro.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Bank Sentral Eropa "Cetak Uang" Lagi, Kurs Euro Melambung
Most Popular