Saham INTP Reli Enam Hari Berturut, Naik Hingga 15,78%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 April 2018 15:50
Kini, penguatan IHSG telah mencapai 0,8% ke level 6.224,21 poin.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan tren positif pada perdagangan hari ini dari sejak dibuka langsung naik 0,08% ke level 6.180,26 poin. Kini, penguatan IHSG telah mencapai 0,8% ke level 6.224,21 poin.

Secara sektoral, salah satu sektor yang banyak menopang pergerakan IHSG adalah sektor industri dasar dan kimia. Sektor ini menguat sebesar 1,59%, menjadikan sektor dengan kontribusi terbesar kedua bagi penguatan IHSG.

Jika ditelisik lebih dalam, penguatan sektor tersebut banyak didorong kenaikan harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang mencapai 5,86% ke level Rp 18.525/saham. Termasuk hari ini, saham INTP sudah mencatatkan kenaikan sepanjang enam hari berturut-turut (sejak 2 April silam). Imbal hasil sepanjang periode tersebut mencapai 15,78%.

Berdasarkan pantauan tim riset CNBC Indonesia, tak ada sentimen khusus yang mendukung penguatan harga saham INTP. Aksi beli nampak dilakukan investor lantaran koreksinya yang sudah begitu besar. Terhitung sejak awal November 2017 sampai dengan penutupan perdagangan tanggal 29 Maret 2018, saham INTP telah terkoreksi sebesar 32,5%.

Padahal, pada periode tersebut saham kompetitornya yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik tipis 0,49%, sementara PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) justru menguat hingga 35,8%.

Aksi beli tak hanya dilakukan oleh investor domestik, melainkan juga oleh investor asing dengan nilai bersih sebesar Rp 20,44 miliar. Jika dihitung sejak 1 minggu terakhir, beli bersih investor asing atas saham INTP telah mencapai Rp 83,28 miliar.

Dari sisi keuangan, kinerja INTP dapat dikatakan mengecewakan. Sepanjang tahun 2017, laba bersih perusahaan anjlok 52% menjadi Rp 1,86 triliun, dari yang sebelumnya Rp 3,87 triliun pada tahun 2016. Sementara itu, pendapatan turun 6,05% menjadi Rp 14,43 triliun, dari yang sebelumnya Rp 15,36 triliun.
(hps) Next Article Pandemi 2020, Laba Indocement Drop Jadi Rp 1,8 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular