Pandemi 2020, Laba Indocement Drop Jadi Rp 1,8 T

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
19 March 2021 15:17
PT. Semen Tiga Roda. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: PT. Semen Tiga Roda. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten semen merek Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mengeluarkan laporan keuangan untuk tahun fiskal 2020.

Perusahaan semen yang juga menambang gamping dan agregat andesit ini membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,81 triliun sepanjang tahun lalu.

Besaran laba bersih ini turun 1,58% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding dengan laba bersih pada akhir Desember 2019 yang senilai Rp 1,84 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan di BEI, penurunan laba ini sejalan dengan turunnya pendapatan perusahaan sepanjang 2020 menjadi senilai Rp 14,18 triliun atau terkontraksi 11% YoY. Pendapatan perusahaan sepanjang 2019 mencapai Rp 15,93 triliun.

Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 9,07 triliun dari Rp 10,43 triliun.

Dari sisi aset, terjadi penurunan sedikit menjadi Rp 27,34 triliun untuk full year 2020, dari posisi 31 Desember 2019 yang senilai Rp 27,7 triliun.

Aset lancar tercatat Rp 12,29 triliun yang menyusut dari Rp 12,82 triliun dan aset tak lancar yang sebesar Rp 15,04 triliun turun dari Rp 14,87 triliun.

Di pos liabilitas terjadi peningkatan menjadi sebesar Rp 5,16 triliun dari posisi akhir tahun sebelumnya yang senilai Rp 4,62 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp 4,2 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 952 milyar.

Untuk ekuitas di akhir 2020 ditutup pada posisi Rp 22,17 triliun, berkurang dari Rp 23,08 triliun per 31 Desember 2019.

Di pasar modal, saham INTP melesat 6% ke harga Rp. 13.700/saham pada pukul 14.34 WIB, Jumat ini (19/3), setelah sepanjang hari bergerak di zona hijau. Pergerakan saham INTP naik 4,58% dalam seminggu terakhir, dan juga naik 0,92% selama sebulan.

INTP adalah produsen semen yang saham utamanya dikendalikan oleh Birchwood Omnia Limited, perusahaan yang berbasis di Inggris yang merupakan anak perusahaan HeildelbergCement perusahaan multinasional asal Jerman, produsen bahan bangunan terbesar di dunia.

Dalam laporan keuangan disebutkan, sejak awal tahun 2020, pandemi Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia, dan juga berimbas pada bisnis dan kegiatan perekonomian Kelompok Usaha Indocement di beberapa aspek.

"Kami menilai dampak potensial Covid-19 terhadap bisnis dan operasional Kelompok Usaha, termasuk proyeksi finansial dan likuiditasnya. Berdasarkan hal ini, Kami tidak melihat adanya ketidakpastian material yang dapat berdampak buruk secara signifikan terhadap bisnis dan operasional Kelompok Usaha atau menimbulkan keraguan signifikan atas kemampuan Kelompok Usaha untuk mempertahankan kelangsungan usahanya."

"Kelompok Usaha secara berkelanjutan memantau perkembangan pandemi Covid-19 dan mengevaluasi dampaknya," tulis manajemen INTP.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diserbu Pemain China, Pabrik Semen Lokal Teriak Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular