Strait Times Dibuka Terkoreksi 0,3%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 April 2018 08:42
sementara 13 saham terkoreksi dan 10 lainnya tak mencatatkan perubahan harga.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Strait Times dibuka melemah 0,3% ke level 3.432,28 poin. Dari 30 saham yang meghuni indeks saham acuan Singapura tersebut, hanya 7 yang berhasil naik ke zona hijau, sementara 13 saham terkoreksi dan 10 lainnya tak mencatatkan perubahan harga.

Saham Hutchison Port Holding Trust yang merupakan perusahaan penyedia layanan kontainer terkoreksi sebesar 3,03% menjadi SG$ 0,32/saham, dimana ini merupakan koreksi yang terdalam jika dibandingkan dengan 29 saham lainnya. Di posisi dua, ada saham Wilmar International Ltd yang terkoreksi 1,27% menjadi SG$ 3,12/saham. Di Indonesia, perusahaan memiliki PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) Tbk yang bergerak dalam lini bisnis pemrosesan minyak kelapa sawit.

Dolar Singapura ditransaksikan menguat 0,11% terhadap dolar AS ke level SG$ 1,3139. Pada hari ini pukul 16:00, data cadangan devisa Singapura per akhir Maret dijadwalkan untuk dirilis.

Berbagai ketidakpastian masih mewarnai perdagangan bursa saham regional pada awal pekan. Tensi perang dagang antara AS dan China kembali memanas pada akhir minggu lalu, pasca Trump memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengkaji kemungkinan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 100 miliar produk impor asal China.

Trump menyatakan opsi tersebut diambil sebagai respon dari aksi balasan China yang sebelumnya telah mengumumkan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 50 miliar. Total, ada 106 produk yang akan dikenakan bea masuk, termasuk kedelai, mobil, pesawat terbang, dan wiski. Perintah Trump kepada USTR tersebut lantas membuka babak baru dari perselisihan antar kedua negara dalam hal perdagangan.

Kemudian, data tenaga kerja AS juga menambah ketidakpastian bagi para investor. Sepanjang bulan lalu, penciptaan lapangan kerja non-pertanian di AS tercatat sebesar 103.000, jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 193.000. Sementara itu, tingkat pengangguran per akhir Maret nyatanya masih berada di angka 4,1%, lebih tinggi dari estimasi pelaku pasar yang memperkirakan tingkat pengangguran akan melandai ke angka 4%.

Namun, tingkat pertumbuhan upah sepanjang Maret tercatat sebesar 0,3% MoM, sesuai dengan estimasi. Capaian ini juga lebih baik dari periode Februari yang hanya sebesar 0,1% MoM.

Investor pun dipaksa mencerna data-data tersebut. Di satu sisi, lemahnya penciptaan tenaga kerja dan masih tingginya angka pengangguran mungkin akan membuat the Federal Reserve berhati-hati dalam melakukan normalisasi kebijakan. Namun di sisi lain, pertumbuhan tingkat upah yang cukup kuat membuka ruang bagi sang bank sentral untuk menginjak gas lebih kencang dari yang sebelumnya mereka rencanakan.

Sisi positifnya, pemerintahan AS kini telah mengonfirmasi niat dari Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un terkait dengan program denuklirisasi. Hal tersebut disampaikan oleh orang dalam pemerintahan Trump kepada NBC News, seperti dikutip dari CNBC. Langkah pertemuan antar kedua negara yang direncakan sebelum akhir Mei mendatang lantas menjadi semakin terbuka.

Sebelumnya, kebenaran dari niat Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi belum dapat dikonfirmasi secara penuh, lantaran hal tersebut hanya disampaikan oleh Korea Selatan dan China.
(hps/hps) Next Article Wall Street Koreksi, Strait Times Dibuka Turun Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular