
Indah Prakarsa Sentosa Perluas Wilayah Distribusi Paska IPO
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 April 2018 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk (INPS) akan memperluas wilayah distribusi di tahun ke wilayah Sumatera dan Sulawesi. Untuk itu, perusahaan akan berinvestasi menambah 30-40 unit tangki tahun ini.
Direktur Utama Indah Prakarsa Sentosa Eddy Purwanto Winata mengatakan tahun ini perusahaan akan menggenjot penjualan, salah satunya dengan cara meningkatkan wilayah distribusi bahan bakar. "Kita tahun ini memiliki strategi untuk memperkuat penjualan bahan bakar. Ditambah lagi tahun ini satu lagi SPBU kita akan beroperasi di Juli atau Agustus," kata Eddy usai pencatatan saham perdana di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (6/4).
Menurut dia, untuk kebutuhan penambahan tangki perusahaan membutuhkan dana dikisaran Rp 40 miliar-Rp 45 miliar. Selain itu, perusahaan juga membutuhkan dana untuk menambah cabang menjadi kurang lebih 10 di tahun ini.
Sehingga untuk kebutuhan investasi tangki tersebut, perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 65 miliar yang akan dianggarkan dari pinjaman bank dan kas internal perusahaan.
Selain meningkatkan jalur distribusinya, peningkatan kinerja perusahaan tahun ini juga akan disumbangkan dari anak usaha yang baru diakuisisinya, yakni PT Jono Gas Pejagalan yang bergerak di bidang penjualan gas.
"Kita sudah akuisisi perusahaannya 99%, mereka tahun lalu profit Rp 5 miliar-Rp 6 miliar jadi ini akan menambah pendapatan kita," jelas dia.
Untuk akusisi ini perusahaa mengeluarkan dana sebesar Rp 19 miliar-Rp 20 miliar yang berasal dari dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang sebesar Rp 41,40 miliar. Sisanya dari dana hasil IPO ini akan dimanfaatkan untuk modal kerja perusahaan.
Tahun ini perusahaan menargetkan untuk bisa mengantongi pertumbuhan pendapatan sebesar 59,74% menjadi Rp 500 miliar dari pendapatan perusahaan di tahun lalu yang mencapai Rp 313 miliar. Untuk laba, ditargetkan akhir tahun ini bisa mencapai Rp 17 miliar, naik signifikan dari Rp 5 miliar di akhir tahun lalu.
Bisnis Logistik
Selain bergerak di bidang trading bahan bakar, perusahaan juga menjalan bisnis logistik dan pergudangan. Saat ini perusahaan memiliki dua gudang yang masih di sewa di Sumatera Utara dan Kalimantan.
"Kita targetkan nilai kontrak dari logistik bisa mencapai Rp 20 miliar tahun ini. Targetnya pendapatan dari bisnis ini berkontrisbusi 43% dari total penjualan tahun ini," kata Karya Bakti Kaban, Corporate Secretary perusahaan.
Dia menyebutkan bahawa, dalam waktu dekat perusahaan akan memiliki satu gudang baru yang menjadi miliknya sendiri. Langkah ini dianggap juga akan menggenjot target pertumbuhannya yang cukup tinggi paska IPO.
(hps/hps) Next Article Sepi IPO BUMN dan Anak Usahanya, Begini Respons Pelaku Pasar
Direktur Utama Indah Prakarsa Sentosa Eddy Purwanto Winata mengatakan tahun ini perusahaan akan menggenjot penjualan, salah satunya dengan cara meningkatkan wilayah distribusi bahan bakar. "Kita tahun ini memiliki strategi untuk memperkuat penjualan bahan bakar. Ditambah lagi tahun ini satu lagi SPBU kita akan beroperasi di Juli atau Agustus," kata Eddy usai pencatatan saham perdana di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (6/4).
Menurut dia, untuk kebutuhan penambahan tangki perusahaan membutuhkan dana dikisaran Rp 40 miliar-Rp 45 miliar. Selain itu, perusahaan juga membutuhkan dana untuk menambah cabang menjadi kurang lebih 10 di tahun ini.
Selain meningkatkan jalur distribusinya, peningkatan kinerja perusahaan tahun ini juga akan disumbangkan dari anak usaha yang baru diakuisisinya, yakni PT Jono Gas Pejagalan yang bergerak di bidang penjualan gas.
"Kita sudah akuisisi perusahaannya 99%, mereka tahun lalu profit Rp 5 miliar-Rp 6 miliar jadi ini akan menambah pendapatan kita," jelas dia.
Untuk akusisi ini perusahaa mengeluarkan dana sebesar Rp 19 miliar-Rp 20 miliar yang berasal dari dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang sebesar Rp 41,40 miliar. Sisanya dari dana hasil IPO ini akan dimanfaatkan untuk modal kerja perusahaan.
Tahun ini perusahaan menargetkan untuk bisa mengantongi pertumbuhan pendapatan sebesar 59,74% menjadi Rp 500 miliar dari pendapatan perusahaan di tahun lalu yang mencapai Rp 313 miliar. Untuk laba, ditargetkan akhir tahun ini bisa mencapai Rp 17 miliar, naik signifikan dari Rp 5 miliar di akhir tahun lalu.
Bisnis Logistik
Selain bergerak di bidang trading bahan bakar, perusahaan juga menjalan bisnis logistik dan pergudangan. Saat ini perusahaan memiliki dua gudang yang masih di sewa di Sumatera Utara dan Kalimantan.
"Kita targetkan nilai kontrak dari logistik bisa mencapai Rp 20 miliar tahun ini. Targetnya pendapatan dari bisnis ini berkontrisbusi 43% dari total penjualan tahun ini," kata Karya Bakti Kaban, Corporate Secretary perusahaan.
Dia menyebutkan bahawa, dalam waktu dekat perusahaan akan memiliki satu gudang baru yang menjadi miliknya sendiri. Langkah ini dianggap juga akan menggenjot target pertumbuhannya yang cukup tinggi paska IPO.
(hps/hps) Next Article Sepi IPO BUMN dan Anak Usahanya, Begini Respons Pelaku Pasar
Most Popular