IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, BMRI dan BBCA Pemicunya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 April 2018 09:53
Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG kini sudah anjlok ke zona merah. Sampai dengan berita ini diturunkan, IHSG melemah 0,07% ke level 6.179,08 poin. Padahal, IHSG dibuka menguat sebesar 0,03%.
IHSG nampak tak kuasa menahan besarnya sentimen negatif dari kembali memanasnya potensi perang dagang, pasca Donald Trump memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengkaji kemungkinan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 100 miliar produk impor asal China .
Trump menyatakan opsi tersebut diambil sebagai respon dari aksi balasan China yang sebelumnya telah mengumumkan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 50 miliar. Total, ada 106 produk yang akan dikenakan bea masuk, termasuk kedelai, mobil, pesawat terbang, dan wiski.
Perintah Trump kepada USTR tersebut lantas membuka babak baru dari perselisihan antar kedua negara dalam hal perdagangan. Padahal, sebelumnya tensi sudah mereda pasca Larry Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China.
Investor pun lantas menanggapinya dengan melepas saham-saham berkapitalisasi pasar besar, salah satunya yang berasal dari sektor jasa keuangan. Sektor ini tercatat turun sebesar 0,31%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi koreksi IHSG.
Anjloknya sektor jasa keuangan banyak didorong oleh penurunan dua saham bank yang masuk kategori BUKU IV yaitu PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-0,98%) dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,65%).
Baru saja investor dipaksa mencerna kebijakan pelonggaran GWM averaging (dari 1,5% menjadi 2%), mereka kini kembali dihadapkan atas resiko perang dagang yang sudah semakin nyata.
Aksi jual tak hanya dilakukan oleh investor domestic, namun juga investor asing: BMRI dilepas Rp 2,48 miliar dan BBCA dilepas Rp 7,1 miliar.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
IHSG nampak tak kuasa menahan besarnya sentimen negatif dari kembali memanasnya potensi perang dagang, pasca Donald Trump memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengkaji kemungkinan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 100 miliar produk impor asal China .
Investor pun lantas menanggapinya dengan melepas saham-saham berkapitalisasi pasar besar, salah satunya yang berasal dari sektor jasa keuangan. Sektor ini tercatat turun sebesar 0,31%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi koreksi IHSG.
Anjloknya sektor jasa keuangan banyak didorong oleh penurunan dua saham bank yang masuk kategori BUKU IV yaitu PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-0,98%) dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,65%).
Baru saja investor dipaksa mencerna kebijakan pelonggaran GWM averaging (dari 1,5% menjadi 2%), mereka kini kembali dihadapkan atas resiko perang dagang yang sudah semakin nyata.
Aksi jual tak hanya dilakukan oleh investor domestic, namun juga investor asing: BMRI dilepas Rp 2,48 miliar dan BBCA dilepas Rp 7,1 miliar.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular