
Saham GGRM Naik 1,16%, IHSG Dibuka Menguat Tipis 0,03%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 April 2018 09:17

Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG dibuka menguat tipis 0,03% pada perdagangan hari ini (6/4/2018) ke level 6.184,87 poin. Ditengah memanasnya sentimen perang dagang IHSG nyatanya mampu naik ke zona hijau.
Ya, pada sekitar pukul 06:00 WIB hari ini, Presiden AS Donald Trump memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengkaji kemungkinan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 100 miliar produk impor asal China.
Trump menyatakan opsi tersebut diambil sebagai respon dari aksi balasan China yang sebelumnya telah mengumumkan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 50 miliar. Total, ada 106 produk yang akan dikenakan bea masuk, termasuk kedelai, mobil, pesawat terbang, dan wiski.
Perintah Trump kepada USTR tersebut lantas membuka babak baru dari perselisihan antar kedua negara dalam hal perdagangan. Padahal, sebelumnya tensi sudah mereda pasca Larry Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China.
Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menjadi motor utama IHSG pada pagi hari ini, seiring dengan kenaikannya yang mencapai 1,16% menjadi Rp 74.000. Secara sektoral, sektor barang konsumsi (+0,26%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.
Penguatan di sektor tersebut nampak dipicu oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen periode Maret yang tercatat sebesar 121,6. Meski turun dari capaian periode Februari yang sebesar 122,5, angka di atas 100 masih menunjukkan adanya optimisme masyarakat terhadap ekonomi dalam negeri.
Pada hari ini, beberapa emiten dijadwalkan menggelar RUPS Tahunan yaitu SPDC, BNII, dan WSKT. Bila ada kabar baik dari sana, misalnya kenaikan dividen, maka bisa menjadi tambahan tenaga bagi IHSG.
Namun, investor perlu mewaspadai koreksi nilai tukar. Kini, rupiah diperdagangkan melemah 0,08% terhadap dolar AS ke level Rp 13.775. Depresiasi nilai tukar bisa membalikkan nilai beli bersih investor asing yang saat ini mencapai Rp 14,41 miliar. Jika investor asing kembali keluar dari bursa saham dalam negeri, IHSG berpotensi tertekan.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Ya, pada sekitar pukul 06:00 WIB hari ini, Presiden AS Donald Trump memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengkaji kemungkinan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 100 miliar produk impor asal China.
Trump menyatakan opsi tersebut diambil sebagai respon dari aksi balasan China yang sebelumnya telah mengumumkan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 50 miliar. Total, ada 106 produk yang akan dikenakan bea masuk, termasuk kedelai, mobil, pesawat terbang, dan wiski.
Penguatan di sektor tersebut nampak dipicu oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen periode Maret yang tercatat sebesar 121,6. Meski turun dari capaian periode Februari yang sebesar 122,5, angka di atas 100 masih menunjukkan adanya optimisme masyarakat terhadap ekonomi dalam negeri.
Pada hari ini, beberapa emiten dijadwalkan menggelar RUPS Tahunan yaitu SPDC, BNII, dan WSKT. Bila ada kabar baik dari sana, misalnya kenaikan dividen, maka bisa menjadi tambahan tenaga bagi IHSG.
Namun, investor perlu mewaspadai koreksi nilai tukar. Kini, rupiah diperdagangkan melemah 0,08% terhadap dolar AS ke level Rp 13.775. Depresiasi nilai tukar bisa membalikkan nilai beli bersih investor asing yang saat ini mencapai Rp 14,41 miliar. Jika investor asing kembali keluar dari bursa saham dalam negeri, IHSG berpotensi tertekan.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular