
Investor Borong Saham Barang Konsumsi, IHSG Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 April 2018 11:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks sektor barang konsumsi menguat 0,58% menjadi salah sektor yang mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0,45% ke level 6.184,51 poin. Investor masih gencar memburu saham-saham di sektor ini, pasca rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan.
Sepanjang Maret, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,2% MoM, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,12% MoM. Sementara itu, inflasi secara year-over-year (YoY) berada di level 3,4%, juga di atas konsensus yang sebesar 3,32%.
Tekanan inflasi pada bulan lalu datang dari pos bahan makanan dan makanan jadi yang masing-masing memiliki andil sebesar 0,05% dan 0,04% (terhadap inflasi secara MoM). Hal tersebut lantas diartikan sebagai sebuah sinyal bangkitnya daya beli masyarakat Indonesia.
Sentimen eksternal yang mendukung pada hari ini lantas dimanfaatkan investor untuk kembali melakukan akumulasi beli.
Saham-saham sektor barang konsumsi yang diperdagangkan menguat pada hari ini diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,96%), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (+0,5%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+1,18), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,92%), dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk/MLBI (+1,23%).
Pilihan Terbaik di Bulan April
Sebelumnya, kajian dari tim riset CNBC Indonesia memang menunjukkan bahwa sektor barang konsumsi merupakan pilihan terbaik pada bulan April bagi para investor. Secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir (2013-2017), indeks saham sektor barang konsumsi memberikan imbal hasil sebesar 2,59% secara month-over-month (MoM), lebih baik jika dibandingkan dengan 9 sektor penghuni IHSG lainnya. Semakin dekatnya bulan Ramadhan (yang biasanya mendongkrak konsumsi) membuat investor gencar memburu saham-saham dari sektor tersebut).
Tunggu IKK
Pelaku pasar kini juga menantikan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Maret pada pukul 16:00 WIB nanti. Sebelumnya pada bulan Februari, Bank Indonesia (BI) mencatat IKK turun menjadi 122,5 dari yang sebelumnya 126,1 pada bulan Januari. Melemahnya IKK bulan lalu disebabkan oleh penurunan pada 2 komponen pembentuknya: Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) turun menjadi 112,2, dari yang sebelumnya 114,8, sementara Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun menjadi 132,8, dari yang sebelumnya 137,4.
Jika data IKK bulan Maret nantinya diumumkan lebih tinggi dari capaian bulan Februari, maka ini bisa menjadi suntikan energi bagi saham-saham sektor barang konsumsi.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Sepanjang Maret, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,2% MoM, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,12% MoM. Sementara itu, inflasi secara year-over-year (YoY) berada di level 3,4%, juga di atas konsensus yang sebesar 3,32%.
Tekanan inflasi pada bulan lalu datang dari pos bahan makanan dan makanan jadi yang masing-masing memiliki andil sebesar 0,05% dan 0,04% (terhadap inflasi secara MoM). Hal tersebut lantas diartikan sebagai sebuah sinyal bangkitnya daya beli masyarakat Indonesia.
Saham-saham sektor barang konsumsi yang diperdagangkan menguat pada hari ini diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,96%), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (+0,5%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+1,18), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,92%), dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk/MLBI (+1,23%).
Pilihan Terbaik di Bulan April
Sebelumnya, kajian dari tim riset CNBC Indonesia memang menunjukkan bahwa sektor barang konsumsi merupakan pilihan terbaik pada bulan April bagi para investor. Secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir (2013-2017), indeks saham sektor barang konsumsi memberikan imbal hasil sebesar 2,59% secara month-over-month (MoM), lebih baik jika dibandingkan dengan 9 sektor penghuni IHSG lainnya. Semakin dekatnya bulan Ramadhan (yang biasanya mendongkrak konsumsi) membuat investor gencar memburu saham-saham dari sektor tersebut).
Tunggu IKK
Pelaku pasar kini juga menantikan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Maret pada pukul 16:00 WIB nanti. Sebelumnya pada bulan Februari, Bank Indonesia (BI) mencatat IKK turun menjadi 122,5 dari yang sebelumnya 126,1 pada bulan Januari. Melemahnya IKK bulan lalu disebabkan oleh penurunan pada 2 komponen pembentuknya: Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) turun menjadi 112,2, dari yang sebelumnya 114,8, sementara Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun menjadi 132,8, dari yang sebelumnya 137,4.
Jika data IKK bulan Maret nantinya diumumkan lebih tinggi dari capaian bulan Februari, maka ini bisa menjadi suntikan energi bagi saham-saham sektor barang konsumsi.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular