Perang Dagang AS-China Reda, IHSG Siap Reli Kembali?

Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
05 April 2018 09:11
IHSG dibuka menguat 0,6% ke 6.194,10 poin.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang ditutup menguat menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada pembukaan perdagangan saham hari ini (6/4/2018), IHSG dibuka menguat 0,6% ke 6.194,10 poin.

Penguatan IHSG berasal dari penguatan saham emiten perbankan dan rokok. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 0,43%, Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,67% dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menguat 1%.

Untuk perdagangan hari ini, ketegangan perang dagang yang berhasil diredakan oleh Kudlow akan menjadi sentimen positif yang bisa mengangkat IHSG kembali ke teritori positif. Bursa Asia yang 'kebakaran' pada perdagangan kemarin bisa mulai adem dan menguat. 

Namun, investor juga masih harus waspada karena isu perang dagang berkembanga cukup cepat. Saat AS merilis daftar 1.300 produk China yang akan dikenakan bea masuk, dalam hitungan jam China membalas dengan pengenaan bea masuk kepada 106 produk AS. Masih ada kemungkinan isu ini justru menjadi risiko jika ada perkembangan baru yang meresahkan. 

Kenaikan harga minyak juga bisa menjadi faktor yang membantu IHSG untuk bisa rebound. Sampai pagi ini, harga minyak jenis light sweet dan brent masih menguat seiring positifnya Wall Street. Ada harapan penguatan ini berlanjut sepanjang hari dan menjadi pendorong sektor pertambangan. Apalagi gejolak perang dagang mereda, setidaknya sampai saat ini. 

Akan tetapi, harga minyak juga rentan terkoreksi karena penguatannya tipis saja. Ini tidak lepas dari kabar penemuan ladang minyak baru di Bahrain. 

Sheikh Mohammed bin Khalifa al-Khalifa, Menteri Perminyakan Bahrain, mengungkapkan bahwa ladang baru ini diperkirakan memiliki potensi sampai 80 miliar barel minyak plus 10-20 triliun kubik gas. Bahkan perusahaan minyak asal AS, Halliburton, telah mendapat restu untuk melakukan pengeboran pada tahun ini. 

Tambahan dari Bahrain akan membuat pasokan minyak semakin melimpah. Meski permintaan tumbuh, tetapi pasokan tumbuh lebih cepat. Ini bisa membuat harga si emas hitam rentan terkoreksi. 

Beberapa emiten juga dijadwalkan menggelar pelaporan seperti BBCA, GMTD, TELE, WSBP, PPRE, JPFA, dan AGRO. Kabar baik dari emiten-emiten ini tentu akan menjadi energi tambahan buat IHSG.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular