
Lepas 27% Saham ke Publik, BRI Syariah Incar Dana Rp 1,27 T
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
04 April 2018 15:47

Jakarta, CNBC Indonesia- PT BRI Syariah akan melepas 27% saham ke publik melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Nilai yang ditawarkan Rp 500/saham. BRI Syariah mengincar dana sebesar Rp 1,27 triliun.
Berdasarkan prospektus yang diterima CNBC Indonesia pada Rabu (4/4/2018), jumlah saham yang dilepas ke publik mencapai 2.62 miliar lembar saham atau setara 27% saham BRI Syariah. Dengan adanya pelepasan saham ke publik tersebut, saham BRI akan turun dari dari 99,99% menjadi 72,99%. Sisanya, sebesar 26,32% dilepas ke investor publik dan 0,62% diberikan pada karyawan dan Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI.
Menurut rencana, sekitar 80% dana dari hasil IPO akan digunakan untuk pembiayaan. Sebanyak 12,5% untuk pengembangan teknologi informasi dan 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor.
Direktur Utama BRI Syariah Hadi Santoso sebelumnya mengatakan, dasar dari rencana IPO perusahaan tahun ini adalah agar ekspansi perusahaan menjadi lebih mudah. "Pokoknya kami kepingin jadi BUKU III, sekarang masih BUKU II," kata Hadi.
Untuk menjadi BUKU III, BRI Syariah harus memiliki modal inti minimal Rp 5 triliun. Sementara hingga akhir Desember 2017 lalu, modal inti perusahaan baru mencapai Rp 2,45 triliun. Beberapa waktu lalu, perusahaan juga telah menerima suntikan dana dari induk usahanya, PT Bank BRI Tbk (BBRI) senilai Rp 1 triliun. Dengan asumsi demikian, maka perusahaan masih membutuhkan dana kurang lebih sebesar Rp 1,5 triliun.
Sedangkan laba bersih perseroan sepanjang 2017 mencapai Rp 101,09 miliar. Angka ini menurun 40% dari periode 2016 yang sebesar Rp 170,2 miliar.
Beban usaha perseroan tercatat mengalami kenaikan dari Rp 1,16 triliun di 2016 menjadi Rp 1,17 triliun di 2018. Laba usaha perseroan turun drastis dari Rp 239,2 miliar menjadi Rp 139,59 miliar di 2017.
Perseroan mengalokasikan beban cadangan kerugian sebesar Rp 453 miliar di 2017. Total aset perseroan di 2016 tercatat meningkat dari Rp 27,68 triliun menjadi Rp 31,54 triliun di 2017.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Berdasarkan prospektus yang diterima CNBC Indonesia pada Rabu (4/4/2018), jumlah saham yang dilepas ke publik mencapai 2.62 miliar lembar saham atau setara 27% saham BRI Syariah. Dengan adanya pelepasan saham ke publik tersebut, saham BRI akan turun dari dari 99,99% menjadi 72,99%. Sisanya, sebesar 26,32% dilepas ke investor publik dan 0,62% diberikan pada karyawan dan Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI.
Menurut rencana, sekitar 80% dana dari hasil IPO akan digunakan untuk pembiayaan. Sebanyak 12,5% untuk pengembangan teknologi informasi dan 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor.
Untuk menjadi BUKU III, BRI Syariah harus memiliki modal inti minimal Rp 5 triliun. Sementara hingga akhir Desember 2017 lalu, modal inti perusahaan baru mencapai Rp 2,45 triliun. Beberapa waktu lalu, perusahaan juga telah menerima suntikan dana dari induk usahanya, PT Bank BRI Tbk (BBRI) senilai Rp 1 triliun. Dengan asumsi demikian, maka perusahaan masih membutuhkan dana kurang lebih sebesar Rp 1,5 triliun.
Sedangkan laba bersih perseroan sepanjang 2017 mencapai Rp 101,09 miliar. Angka ini menurun 40% dari periode 2016 yang sebesar Rp 170,2 miliar.
Beban usaha perseroan tercatat mengalami kenaikan dari Rp 1,16 triliun di 2016 menjadi Rp 1,17 triliun di 2018. Laba usaha perseroan turun drastis dari Rp 239,2 miliar menjadi Rp 139,59 miliar di 2017.
Perseroan mengalokasikan beban cadangan kerugian sebesar Rp 453 miliar di 2017. Total aset perseroan di 2016 tercatat meningkat dari Rp 27,68 triliun menjadi Rp 31,54 triliun di 2017.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular