
Tersengat Sentimen Perang Dagang, Bursa Asia Tertekan
Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
04 April 2018 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen perang dagang masih menjadi pemberat bursa-bursa Asia. Pada pembukaan perdagangan hari ini bursa-bursa Asia dibuka menguat tetapi kemudian langsung terjerembab ke zona merah.
Indeks Nikkei 225 dibuka mengguat 0,58% ke 21.415,85 poin. Pendorongnya berasal dari saham emiten sektor elektronik dan kendaraan bermotor. Saham Panasonic Corp naik 3,01%, saham Saiko Epson Corp naik 2,96% dan saham Isuzu Motor Ltd naik 2,09%.
Indeks Hang Seng dibuka menguat 0,2% ke 30.244,22. Saham emiten sektor migas dan elektronik menjadi penopang penguatan awal perdagangan. Saham Sino Land Co Ltd menguat 2,98%, saham Petrochina Co Ltd naik 2,23% dan Sunny Optical Technologies Grup Co Ltd naik 2,16%.
Indeks Kospi dibuka menguat 0,23%. Pendorong penguatan bursa saham Korea Selatan ini berasal dari saham emiten aneka industri dan konstruksi. Saham Daeho AL Co.Ltd naik 30%, saham Korea Green Paper MFG Co Ltd menguat 14,16% dan saham Ilsung Construction Co Ltd naik 14,67%.
Sentimen perang dagang kembali menguat setelah tensi antara AS dan China kembali memanas setelah Negeri Tirai Bambu resmi mengenakan bea masuk baru terhadap 128 barang impor dari AS. Langkah ini merupakan balasan atas pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh AS.
Pelaku pasar juga masih menunggu daftar barang-barang impor asal China senilai US$ 50 miliar yang akan dikenakan bea masuk oleh AS. Rencananya, daftar barang-barang tersebut akan diumumkan pada minggu ini.
(roy/roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Indeks Nikkei 225 dibuka mengguat 0,58% ke 21.415,85 poin. Pendorongnya berasal dari saham emiten sektor elektronik dan kendaraan bermotor. Saham Panasonic Corp naik 3,01%, saham Saiko Epson Corp naik 2,96% dan saham Isuzu Motor Ltd naik 2,09%.
Sentimen perang dagang kembali menguat setelah tensi antara AS dan China kembali memanas setelah Negeri Tirai Bambu resmi mengenakan bea masuk baru terhadap 128 barang impor dari AS. Langkah ini merupakan balasan atas pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh AS.
Pelaku pasar juga masih menunggu daftar barang-barang impor asal China senilai US$ 50 miliar yang akan dikenakan bea masuk oleh AS. Rencananya, daftar barang-barang tersebut akan diumumkan pada minggu ini.
Namun masih ada sentimen positif dari laporan keuangan kuartal I-2018. Beberapa perusahaan akan mengumumkan kinerja keuangannya pada hari ini. Bila hasilnya sesuai atau melampaui ekspektasi bisa menjadi tenaga penguat bursa-bursa Asia.
(roy/roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Most Popular