
Sektor Teknologi Bangkit, Wall Street Ditutup Menguat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 April 2018 06:34

New York, CNBC Indonesia - Tiga indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Selasa (3/4/2018) karena investor menantikan laporan keuangan perusahaan tercatat dan naiknya saham raksasa e-commerce Amazon.com menyusul perkiraan bahwa kritik Presiden AS Donald Trump terhadap perusahaan tidak akan diwujudkan dalam kebijakan baru.
Indeks S&P 500 juga ditutup di atas level support-nya setelah anjlok dalam pada perdagangan hari sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average melompat 389,17 poin atau 1,65% menjadi 24.033,36, S&P 500 bertambah 32,57 poin atau 1,26% ke 2.614,45, sementara Nasdaq Composite menguat 71,16 poin atau 1,04% menjadi 6.941,28.
Setelah mengalami sesi perdagangan yang bergejolak, saham Amazon ditutup naik 1,5% menjadi US$1.392,05 (Rp 19,14 juta) meskipun masih berada di bawah rekornya US$1.617,54 yang dicatatkan pada 13 Maret lalu, dilansir dari Reuters. Penguatan itu menjadi dorongan terbesar bagi indeks Nasdaq.
Gedung Putih menyatakan tidak mengambil tindakan apapun bahkan ketika Trump terus menyerang peritel online itu, menurut laporan Bloomberg.
Para pialang mengatakan mereka saat ini sangat berfokus pada level teknikal setelah investor ramai-ramai menarik dananya dari pasar saham hari Senin lalu ketika indeks S&P 500 jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 harinya. Indeks acuan itu menembus level support di jam terakhir perdagangan hari Selasa dan tetap naik hingga akhir sesi.
"Faktor fundamental menahan [pelemahan lebih lanjut] bursa saham. Kita sedang berada di saat-saat menjelang pengumuman laporan keuangan. Hal itu akan menjadi kekuatan yang besar," kata Bucky Hellwig, senior vice president di BB&T Wealth Management.
Analis Wall Street memperkirakan pendapatan perusahaan-perusahaan S&P 500 akan naik 18,4% di kuartal pertama ini, menurut data Thomson Reuters.
Namun, beberapa pialang mengatakan penjual teknikal masih berpeluang menekan pasar saham pada perdagangan hari Rabu sebab indeks S&P 500 masih terlalu dekat dengan level rerata 200 harinya di 2.590,76 dan level terendahnya pada 9 Februari di 2.532,69.
"Saya pikir kita belum aman," kata Dennis Dick, head of markets structure di Bright Trading LLC. "Perdagangan esok pagi akan menunjukkan pada kita. Setiap kali kita melihat reli yang kuat, aksi jual akan terjadi. Yang kita perlukan adalah reli selama dua hari dengan aksi beli yang berkelanjutan."
Indeks teknologi S&P 500 ditutup menguat 1% dan menjadi pendorong utama kenaikan indeks secara keseluruhan pada hari Selasa.
Saham Tesla melompat 6% sementara pencatatan perdana saham Spotify juga melejit 12,9%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Indeks S&P 500 juga ditutup di atas level support-nya setelah anjlok dalam pada perdagangan hari sebelumnya.
Baca:Bisa Rebound, IHSG? |
Dow Jones Industrial Average melompat 389,17 poin atau 1,65% menjadi 24.033,36, S&P 500 bertambah 32,57 poin atau 1,26% ke 2.614,45, sementara Nasdaq Composite menguat 71,16 poin atau 1,04% menjadi 6.941,28.
Gedung Putih menyatakan tidak mengambil tindakan apapun bahkan ketika Trump terus menyerang peritel online itu, menurut laporan Bloomberg.
Para pialang mengatakan mereka saat ini sangat berfokus pada level teknikal setelah investor ramai-ramai menarik dananya dari pasar saham hari Senin lalu ketika indeks S&P 500 jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 harinya. Indeks acuan itu menembus level support di jam terakhir perdagangan hari Selasa dan tetap naik hingga akhir sesi.
"Faktor fundamental menahan [pelemahan lebih lanjut] bursa saham. Kita sedang berada di saat-saat menjelang pengumuman laporan keuangan. Hal itu akan menjadi kekuatan yang besar," kata Bucky Hellwig, senior vice president di BB&T Wealth Management.
Analis Wall Street memperkirakan pendapatan perusahaan-perusahaan S&P 500 akan naik 18,4% di kuartal pertama ini, menurut data Thomson Reuters.
Namun, beberapa pialang mengatakan penjual teknikal masih berpeluang menekan pasar saham pada perdagangan hari Rabu sebab indeks S&P 500 masih terlalu dekat dengan level rerata 200 harinya di 2.590,76 dan level terendahnya pada 9 Februari di 2.532,69.
"Saya pikir kita belum aman," kata Dennis Dick, head of markets structure di Bright Trading LLC. "Perdagangan esok pagi akan menunjukkan pada kita. Setiap kali kita melihat reli yang kuat, aksi jual akan terjadi. Yang kita perlukan adalah reli selama dua hari dengan aksi beli yang berkelanjutan."
Indeks teknologi S&P 500 ditutup menguat 1% dan menjadi pendorong utama kenaikan indeks secara keseluruhan pada hari Selasa.
Saham Tesla melompat 6% sementara pencatatan perdana saham Spotify juga melejit 12,9%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular