Rupiah Tergilas 1% Terhadap Dolar AS pada Kuartal I 2018

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 April 2018 14:13
Kombinasi Perang Dagang dan Fed Rate
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Sementara dari sisi eksternal, kenaikan tingkat suku bunga Fed serta perang dagang antara AS dan China menjadi faktor yang paling mendominasi pelemahan rupiah. Keputusan The Fed di bawah komando baru Jerome Powell untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke 1,75% memberikan kekuatan tambahan bagi mata uang terkuat dunia ini untuk terus berjaya.

Kenaikan ini tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi AS yang terus naik sehingga memicu keputusan the Fed menaikkan tingkat suku bunganya agar tidak inflasi tidak melompat di luar kendali (overheating). Di sisi lain, perang dagang AS dan China juga ikut membuat rupiah semakin loyo terhadap dolar AS.

Sikap proteksionisme Presiden Donald Trump dengan mengenakan tarif impor terhadap barang-barang dari China memicu ketegangan baru di kawasan global yang ikut mempengaruhi negara-negara yang menjadikan mereka sebagai mitra dagang utama, seperti Indonesia.


Baik AS maupun China merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia sehingga perang dagang ini mempengaruhi neraca perdagangan nasional. Tingkat ekspor Indonesia berpotensi menurun sehingga bisa memicu defisit neraca perdagangan Indonesia terhadap AS maupun China.

Data United Nations International Database Statistic tahun 2016, nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai US$16 miliar. Nilai tersebut hampir sama dengan angka ekspor Indonesia ke China. Sementara dari sisi impor, nilai impor Indonesia dari AS mencapai US$7 miliar sehingga Indonesia mengalami surplus perdagangan.

Sementara dengan China, nilai impor Indonesia dari Negeri Tirai Bambu sangat tinggi, mencapai US$30 miliar sehingga berujung pada defisit perdagangan yang cukup besar. Dengan perang dagang ini, ekspor produk China berpeluang menyasar negara-negara mitra dagang pengganti pasar AS, seperti Indonesia. Dengan keadaan ini tentu akan semakin membuat devisa negara semakin berkurang sehingga memukul posisi rupiah terhadap dolar AS. Kombinasi tekanan dari dalam dan luar ini menyebabkan rupiah tidak berdaya di kuartal I tahun 2018.*** (ags/ags)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular