Pertamax Cs dan Pertalite Jadi 'Biang Kerok' Inflasi Maret

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 April 2018 11:31
Kenaikan BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertalite pada akhir bulan lalu memberikan momok bagi pergerakan inflasi.
Foto: Doc Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertalite pada akhir bulan lalu memberikan momok bagi pergerakan inflasi pada Maret 2018.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan, menurut kelompok pengeluaran, sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mencetak inflasi 0,28%, dengan andil 0,05% terhadap inflasi.

"Andil dominan adalah dari kenaikan bensin," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di gedung BPS, Senin (2/4/2018).

Seperti diketahui, pada akhir Februari lalu, PT Pertamina memutuskan untuk menaikan harga bensin non subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Sementara pada akhir bulan lalu, perusahaan pelat merah itu pun kembali menaikkan harga benisn jenis Pertalite (RON 90) dari semula Rp 7.600 per liter, menjadi Rp 7.800 per liter untuk beberapa provinsi.


Suhariyanto memperkirakan, kenaikan harga bensin masih berpotensi memengaruhi pergerakan inflasi pada April. "Naiknya harga Pertalite, bisa dipastikan pada bulan depan masih memberikan andil terhadap inflasi," katanya.

Dengan demikian, maka inflasi harga yang diatur pemerintah pada Maret mencapai 0,20%, yang memberikan andil 0,05%. Secara year on year, inflasi nasional berada di posisi 3,4%, atau masih dalam jalur yang terkendali.

"Penyebab utama harga bensin dan beberapa tumbuh-tumbuhan. Sehingga menghasilkan inflasi tahunan 3,4%," jelasnya.


Suhariyanto menambahkan, bobot harga bensin untuk inflasi mencapai 3,39% yang masuk ke dalam kelompok administer prices. "Dengan adanya kenaikan, bensin memberikan andil 0,04%," kata Suhariyanto.
(dru) Next Article Live Now! BPS Rilis Inflasi Edisi September 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular