
Dafam Property Optimistis Bisa Cetak Laba Tahun Ini
Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 March 2018 18:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Dafam Property Indonesia menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 170 miliar, naik 46,55% dari pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp 116,10 miliar. Perseroan juga menargetkan bisa mencetak laba sebesar Rp 8,6 miliar, tahun lalu perusahaan masih mencatatkan rugi sebesar Rp 9,48 miliar.
Direktur Utama Dafam Property Billy Dahlan mengatakan perusahaan ingin fokus di bisnis perhotelan dibandingkan dengan bisnis pengembangan perumahan. Meski saat ini perusahaan masih memiliki lima hotel, namun perusahaan telah mengelola sebanyak 23 hotel dan resort.
"Untuk itu kami tahun ini memiliki strategi untuk melakukan kerja sama dengan pemilik lahan dalam bentuk joint operation, ketimbang harus membeli lahan sendiri," kata Billy di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Kamis (29/3).
Selain menjalankan bisnis perhotelah, perusahaan juga memiliki tiga perumahan di Jawa tengah dengan total landbank seluas 50.000 meter persegi. Dalam dua tahun ke depan ditargetkan perusahaan akan membangun dan menjual 200 unit rumah tapak.
Pendapatan perusahaan hingga akhir tahun lalu sebesar 78% disumbangkan oleh pendapatan berulang (recurring income) dari bisnis hotel, gedung dan management hotel. Sementara sisanya disumbangkan oleh bisnis perumahan.
Selain itu, perusahaan saat ini telah memiliki management agreement (MA) dan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan beberapa enam pemilik gedung untuk mengelola beberapa hotel yang selambatnya akan beroperasi pada kuartal kedua 2019.
Saat ini perusahaan juga tengah membidik pengelolaan hotel di Mekkah dan Jepang karena potensi market yang dinilai bagus
(hps) Next Article Momentum Pas untuk Perusahaan Properti IPO
Direktur Utama Dafam Property Billy Dahlan mengatakan perusahaan ingin fokus di bisnis perhotelan dibandingkan dengan bisnis pengembangan perumahan. Meski saat ini perusahaan masih memiliki lima hotel, namun perusahaan telah mengelola sebanyak 23 hotel dan resort.
"Untuk itu kami tahun ini memiliki strategi untuk melakukan kerja sama dengan pemilik lahan dalam bentuk joint operation, ketimbang harus membeli lahan sendiri," kata Billy di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Kamis (29/3).
Pendapatan perusahaan hingga akhir tahun lalu sebesar 78% disumbangkan oleh pendapatan berulang (recurring income) dari bisnis hotel, gedung dan management hotel. Sementara sisanya disumbangkan oleh bisnis perumahan.
Selain itu, perusahaan saat ini telah memiliki management agreement (MA) dan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan beberapa enam pemilik gedung untuk mengelola beberapa hotel yang selambatnya akan beroperasi pada kuartal kedua 2019.
Saat ini perusahaan juga tengah membidik pengelolaan hotel di Mekkah dan Jepang karena potensi market yang dinilai bagus
(hps) Next Article Momentum Pas untuk Perusahaan Properti IPO
Most Popular