
Sempat Tertekan, IHSG Naik 0,78% di Akhir Sesi Perdagangan
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 March 2018 17:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,78% pada perdagangan terakhir di pekan ini ke level 6.188,99. Penguatan IHSG selaras dengan bursa saham utama di kawasan regional yang juga mengakhiri hari di zona hijau.
Indeks Nikkei naik 0,61%, indeks Shanghai naik 1,24%, indeks Hang Seng naik 0,24%, dan indeks Strait naik 1,34%.
Seluruh sektor saham kompak ditutup naik, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat hingga 2,4%, disusul sektor industri dasar dan kimia yang membukukan penguatan sebesar 1,7%. Sebanyak 213 saham ditransaksikan naik, 157 saham turun, sementara 202 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Saham-saham yang berkontribusi paling signifikan terhadap penguatan IHSG diantaranya: PT Astra International Tbk/ASII (+2,82%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,41%), PT Semen Baturaja Tbk/SMBR (+11,72%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+7,14%), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (+5,36%).
Transaksi berlangsung sangat ramai yaitu senilai Rp 38,8 triliun dengan volume sebanyak 13,26 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 360.673 kali. Tingginya nilai perdagangan pada hari ini disebabkan oleh crossing saham PT Indofood Sukes Makmur Tbk (INDF). senilai Rp 31,3 triliun.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 43.96 juta pada harga Rp 7.125 per saham. Transaksi ini dilakukan oleh PT Net Securites selaku penjual dan PT Nikko Securities selaku pembeli. Harga saham INDF naik 1,05% ke level Rp 7.200/saham pada hari ini.
Penguatan IHSG pada hari ini sejatinya harus diwaspadai oleh pelaku pasar. Pasalnya, IHSG ditransaksikan di zona merah sepanjang hari, sebelum akhirnya meroket menjelang penutupan perdagangan.
Penguatan IHSG dan bursa saham regional pada hari ini terjadi ditengah masih banyaknya berita negatif yang menghantui, seperti koreksi Wall Street dan positifnya data ekonomi negeri paman sam.
Pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2017 (pembacaan terakhir) tercatat sebesar 2,9% year on year (YoY), naik dari pembacaan sebelumnya yaitu 2,5% YoY. Pencapaian tersebut melampaui konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 2,7% YoY. Secara tahunan, AS membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3% pada tahun lalu, lebih tinggi dari capaian tahun 2016 yang hanya sebesar 1,5% YoY.
Positifnya data ekonomi ini bisa memberi suntikan amunisi bagi the Federal Reserve untuk mempercepat langkah normalisasinya pada tahun ini. Kini, kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali sudah semakin nyata.
Sisi positifnya, Korea Selatan dan Utara menyepakati penyelenggaraan konferensi pada 27 April mendatang, dimana ini merupakan yang pertama antar kedua negara dalam lebih dari satu dekade.
Hal ini disampaikan oleh pejabat pemerintahan Korea Selatan selepas mengadakan perbincangan dengan negara pimpinan Kim Jong Un tersebut. Konferensi tersebut lantas semakin membuka jalan perdamaian antar kedua negara, sekaligus memuluskan rencana banyak negara di dunia untuk menghentikan program pengembangan senjata nuklir yang selama ini dilakukan Korea Utara.
Investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 10,85 miliar, beli bersih pertama semenjak 22 Maret silam. PT Semen Indonesia/SMGR (Rp 40,73 miliar), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (Rp 34,4 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 32,99 miliar), PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 22,33 miliar), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK (Rp 18 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diincar oleh investor asing.
(hps) Next Article Akhir Pekan yang Indah Bagi IHSG dengan Penguatan
Indeks Nikkei naik 0,61%, indeks Shanghai naik 1,24%, indeks Hang Seng naik 0,24%, dan indeks Strait naik 1,34%.
Seluruh sektor saham kompak ditutup naik, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat hingga 2,4%, disusul sektor industri dasar dan kimia yang membukukan penguatan sebesar 1,7%. Sebanyak 213 saham ditransaksikan naik, 157 saham turun, sementara 202 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Transaksi berlangsung sangat ramai yaitu senilai Rp 38,8 triliun dengan volume sebanyak 13,26 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 360.673 kali. Tingginya nilai perdagangan pada hari ini disebabkan oleh crossing saham PT Indofood Sukes Makmur Tbk (INDF). senilai Rp 31,3 triliun.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 43.96 juta pada harga Rp 7.125 per saham. Transaksi ini dilakukan oleh PT Net Securites selaku penjual dan PT Nikko Securities selaku pembeli. Harga saham INDF naik 1,05% ke level Rp 7.200/saham pada hari ini.
Penguatan IHSG pada hari ini sejatinya harus diwaspadai oleh pelaku pasar. Pasalnya, IHSG ditransaksikan di zona merah sepanjang hari, sebelum akhirnya meroket menjelang penutupan perdagangan.
Penguatan IHSG dan bursa saham regional pada hari ini terjadi ditengah masih banyaknya berita negatif yang menghantui, seperti koreksi Wall Street dan positifnya data ekonomi negeri paman sam.
Pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2017 (pembacaan terakhir) tercatat sebesar 2,9% year on year (YoY), naik dari pembacaan sebelumnya yaitu 2,5% YoY. Pencapaian tersebut melampaui konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 2,7% YoY. Secara tahunan, AS membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3% pada tahun lalu, lebih tinggi dari capaian tahun 2016 yang hanya sebesar 1,5% YoY.
Positifnya data ekonomi ini bisa memberi suntikan amunisi bagi the Federal Reserve untuk mempercepat langkah normalisasinya pada tahun ini. Kini, kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali sudah semakin nyata.
Sisi positifnya, Korea Selatan dan Utara menyepakati penyelenggaraan konferensi pada 27 April mendatang, dimana ini merupakan yang pertama antar kedua negara dalam lebih dari satu dekade.
Hal ini disampaikan oleh pejabat pemerintahan Korea Selatan selepas mengadakan perbincangan dengan negara pimpinan Kim Jong Un tersebut. Konferensi tersebut lantas semakin membuka jalan perdamaian antar kedua negara, sekaligus memuluskan rencana banyak negara di dunia untuk menghentikan program pengembangan senjata nuklir yang selama ini dilakukan Korea Utara.
Investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 10,85 miliar, beli bersih pertama semenjak 22 Maret silam. PT Semen Indonesia/SMGR (Rp 40,73 miliar), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (Rp 34,4 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 32,99 miliar), PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 22,33 miliar), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK (Rp 18 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diincar oleh investor asing.
(hps) Next Article Akhir Pekan yang Indah Bagi IHSG dengan Penguatan
Most Popular