Internasional

Raksasa Teknologi Lain Bisa Kena Getah Skandal Facebook

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
29 March 2018 11:04
Dewan Inggris sedang mengumpulkan bukti tentang berita palsu dan pengelolaan data akibat skandal Facebook dan Cambridge Analytica.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pimpinan perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya bisa jadi akan diminta menghadap anggota dewan Inggris karena mereka sedang mengumpulkan bukti tentang berita palsu dan pengelolaan data akibat skandal Facebook dan Cambridge Analytica.

Hal tersebut diungkapkan seorang anggota parlemen kepada CNBC Internasional, Rabu (28/3/2018).

Damian Collins, Kepala Komite Digital, Budaya dan Media di parlemen, mengatakan ia tidak menampik imbauan pada perusahaan teknologi lainnya untuk memberi bukti tentang praktik pengumpulan data mereka, tetapi belum ada rencana untuk melakukannya saat ini.

"Kami sudah berbicara dengan Google, YouTube dan Twitter sebagai bagian dari penyelidikan, dan kami ingin mengadakan sesi pembuktian lagi setelah masa reses Paskah. Saat ini kami belum memutuskan untuk memanggil perusahaan teknologi lainnya, tapi mungkin saja kami melakukan itu," kata Collins kepada CNBC Internasional dalam sebuah wawancara televisi.

Minggu lalu, Collins mengundang CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk menghadap anggota dewan dan memberi bukti tentang kebocoran data. Facebook justru berkata akan mengirim eksekutif senior lain yang melaporkan langsung untuk Zuckerberg.

Collins mengatakan ia akan kembali menulis surat untuk meminta klarifikasi dari Zuckerberg, apakah ia berkenan untuk berbicara di hadapan anggota dewan di lain kesempatan.

Collins memimpin sebuah komite yang dibentuk untuk menginvestigasi berita palsu. Kasus kebocoran data Facebook dan Cambridge Analytica berada di bawah kewenangannya. Ia berkata kasus Facebook telah membuat masyarakat menyadari betapa banyaknya data yang diambil tentang mereka.

"Isu ini tidak hanya mempertanyakan Facebook, tetapi juga menyorotinya. Ini tentang bagaimana semua perusahaan mengumpulkan dan menggunakan data. Menurut saya ada dua hal yang bisa jadi fokus konsumen dan pengguna selama 10 hari terakhir. Pertama, betapa banyaknya data yang dikumpulkan tentang mereka," kata Collins.

"Kemudian dengan kebocoran pengamanan data, kekhawatiran muncul bahwa data itu sebenarnya tidak aman."


(dru) Next Article Kinerja Apple & Facebook Moncer, Dow Futures Melesat 182 Poin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular