Kredit Tumbuh 30%, Bank Banten Ingin Cetak Laba di 2018

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
29 March 2018 10:48
Bank Banten ingin menekan NPL gross jadi 4,7% tahun ini.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) menargetkan bisa mencetak laba pada tahun ini, setelah pada 2017 lalu berhasil menekan kerugian hingga 81%.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan target bottom line positif akan ditopang oleh ekspansi kredit yang ditargetkan naik 30%, jauh lebih tinggi dari proyeksi industri perbankan versi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 12%.

Dengan target tersebut, maka outstanding kredit Bank Banten pada akhir 2018 diharapkan menembus angka Rp 6,64 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,11 triliun. Sejalan dengan kredit, aset juga ditargetkan tumbuh 30%, menjadi  Rp 9,55 triliun dari tahun lalu Rp 7,66 triliun.

"Segmen kredit yang menjadi fokus adalah konsumer, yakni kredit kepada Pegawai Negeri  Sipil (PNS), PNS pra pensiunan, serta pensiunan PNS," ujar Fahmi ketika menerima kunjungan CNBC Indonesia di Kantor Pusat Bank Banten, Serang, Rabu (28/3/2018).

Hingga saat ini, tuturnya, portfolio kredit konsumer Bank Banten kepada PNS mencapai  Rp 1,8 triliun dengan jumlah 9.000 nasabah dari Pemerintah Provinsi Banten. Pada tahun ini, Bank Banten akan mengincar kredit PNS, PNS pra pensiun, dan pensiunan PNS dari 3 kabupaten kota yang telah bekerja sama, yakni  Pandeglang, Serang dan Tangerang Selatan.

"Kami targetkan kredit konsumer hanya dari PNS, PNS pra pensiun, dan pensiunan PNS mencapai Rp 3,5 triliun pada akhir tahun ini, dari tahun lalu sebesar Rp1,8 triliun," ujar Direktur Bank Banten Kemal Idris yang membawahi Direktorat Bisnis.

Fahmi mengatakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 35%, dari Rp 5,55 triliun pada 2017 menjadi Rp 7,49 triliun

Untuk penghimpunan DPK, Bank Pembangunan Daerah termuda ini memiliki strategi bisa menjalin kerja sama penempatan dana dengan 5 kabupaten/kota di Banten yang belum terjadi sebelumnya. Dalam kerja sama ini diharapkan seluruh kas umum daerah hingga pembayaran gaji PNS bisa melalui Bank Banten.

"Untuk kabupaten Lebak penempatan dana sudah di Bank Banten meski belum ada kerja sama. Sementara kabupaten/kota yang lain ditargetkan bisa bekerja sama pada tahun ini," ujar Fahmi.

Sementara itu, untuk penambahan modal yang telah masuk dalam rencana bisnis bank 2018, tiga orang direksi Bank Banten belum mau menyampaikan secara rinci. "Ada beberapa corporate action. Yang pasti dukungan Pemprov Banten kepada kami sangat besar termasuk untuk permodalan," ujar Fahmi.

Kemal menambahkan beberapa opsi penambahan modal bisa melibatkan pihak eksternal maupun dari pemegang saham eksisting.

Bank ini masih memiliki pekerjaan rumah dalam kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang merupakan warisan dari entitas sebelumnya, yakni Bank Pundi. Meski membaik dari tahun sebelumnya, NPL gross pada akhir 2017 lalu masih mencapai 5,37% secara gross dan 4,67% secara nett.

Direktur Bank Banten Jaja Jarkasih mengatakan pihaknya akan terus menurunkan NPL secara bertahap melalui strategi collection, restrukturisasi, hingga realokasi aset. Selain itu, Bank Banten memutuskan menjual semua portfolio kredit UMKM warisan Bank Pundi yang berada di luar Banten, baik kredit lancar maupun yang termasuk kategori non lancar.

"Di RBB kami targetkan NPL pada akhir tahun bisa turun menjadi 4,7% secara gross," ujar Jaja.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular