Ujian Calon Gubernur BI

Perry Warjiyo : Tak Semua Kebijakan BI Harus Pakai Suku Bunga

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 March 2018 15:25
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan upaya dalam menjaga pergerakan inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah, dan menggenjot pertumbuhan kredit tidak semata-mata hanya mengandalkan instrumen suku bunga acuan bank sentral.

Hal tersebut dikemukakan Perry Warjiyo merespons sejumlah pertanyaan sejumlah anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di gedung DPR, Rabu (28/3/2018).

"Tidak mungkin kalau mau pro growth dan pro stability kalau jamunya cuma satu, suku bunga," tegas Perry merespon pertanyaan para anggota komisi keuangan.

Dalam upaya menjaga inflasi, Perry menegaskan BI telah memiliki instrumen untuk mengendalikan harga pangan yang selama ini jadi momok inflasi. Salah satunya, adalah pengembangan klaster pangan yang tersebar di berbagai daerah.


"Apakah harus diobati dengan suku bunga? Saya kira tidak. Itu kenapa TPID dimunculkan. Tidak semua masalah inflasi bisa diobati dengan suku bunga," jelasnya.

Sementara terkait dengan stabilitas rupiah, dia menilai, pergerakan mata uang Garuda harus tetap bekerja sesuai mekanisme pasar. Meskipun BI kerap melakukan intervensi untuk menstabilisasi, namun BI tidak mematok level rupiah.

Adapun untuk peningkatan pertumbuhan kredit, Perry pun tak memungkiri, transmisi kebijakan suku bunga melalui jalur kredit belum optimal. Namun, BI masih memiliki instrumen lain selain suku bunga yang bisa diharapkan menekan bunga kredit,

"Dari makroprudensial ada yang bisa memengaruhi kredit. Sehinggabisa mendukung stabilitas dan menstimulasi pertumbuhan," jelasnya.
(dru) Next Article BI Klaim Sebar Uang Rp 583 T, Apa Pasar Masih 'Kering'?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular