
Perry Melaju ke Kursi BI-1, Koreksi Saham Bank Berlanjut
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 March 2018 15:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan indeks sektor keuangan berlanjut pada sesi kedua, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlempar lebih jauh ke teritori negatif, dengan koreksi 1,22% atau 75,86 poin ke 6.133,49, mendekati posisi akhir tahun lalu.
Indeks sektor keuangan melemah 1,8% atau 20,6 poin ke 1.128,12 pada perdagangan pukul 14:00, masih dipimpin oleh indeks sektor keuangan yang menyumbang 30% dari bobot indeks bursa saham.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 3,44%, atau Rp 275, menjadi Rp 7.725 per unit, diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 2,78% atau Rp 100 ke Rp 3.500 per unit.
Di sisi lain, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah 5,43% sebesar Rp 500 ke Rp 8.700 per saham, sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,64% atau Rp 150 ke Rp 23.300 per unit.
Di luar keempat saham itu, dua saham blue chip non keuangan ikut menjadi pemberat IHSG, yakni saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 2,9% atau Rp 120 ke Rp 4.020, disusul saham PT Astra International Tbk yang melemah 2,05% atau Rp 150 ke Rp 7.150 per saham.
Sikap calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang cenderung pro pertumbuhan ekonomi membuat pasar khawatir margin emiten perbankan akan tertekan karena kebijakan yang cenderung dovish di tengah perlambatan ekonomi.
Di depan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Perry menilai Indonesia harus mengejar tingkat pertumbuhan di atas 6% dalam lima tahun ke depan. Dia berjanji akan menemukan cara untuk memastikan suku bunga rendah bisa ditransmisikan di lapangan secara efektif.
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan bank sentral akan menerapkan kebijakan makroprudensial untuk mendorong kredit dan fungsi intermediasinya di perekonomian.
Koreksi IHSG pada hari ini membawa indeks bursa saham tersebut mendekati titik penutupan pada 21 Desember 2017 di level 6.183,39. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ YTD), IHSG telah melemah sebesar 3,66%.
(ags/ags) Next Article Di Depan Jokowi, Bos BI Cerita Dunia Masih Gonjang Ganjing
Indeks sektor keuangan melemah 1,8% atau 20,6 poin ke 1.128,12 pada perdagangan pukul 14:00, masih dipimpin oleh indeks sektor keuangan yang menyumbang 30% dari bobot indeks bursa saham.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 3,44%, atau Rp 275, menjadi Rp 7.725 per unit, diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 2,78% atau Rp 100 ke Rp 3.500 per unit.
Di luar keempat saham itu, dua saham blue chip non keuangan ikut menjadi pemberat IHSG, yakni saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 2,9% atau Rp 120 ke Rp 4.020, disusul saham PT Astra International Tbk yang melemah 2,05% atau Rp 150 ke Rp 7.150 per saham.
Sikap calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang cenderung pro pertumbuhan ekonomi membuat pasar khawatir margin emiten perbankan akan tertekan karena kebijakan yang cenderung dovish di tengah perlambatan ekonomi.
Di depan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Perry menilai Indonesia harus mengejar tingkat pertumbuhan di atas 6% dalam lima tahun ke depan. Dia berjanji akan menemukan cara untuk memastikan suku bunga rendah bisa ditransmisikan di lapangan secara efektif.
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan bank sentral akan menerapkan kebijakan makroprudensial untuk mendorong kredit dan fungsi intermediasinya di perekonomian.
Koreksi IHSG pada hari ini membawa indeks bursa saham tersebut mendekati titik penutupan pada 21 Desember 2017 di level 6.183,39. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ YTD), IHSG telah melemah sebesar 3,66%.
(ags/ags) Next Article Di Depan Jokowi, Bos BI Cerita Dunia Masih Gonjang Ganjing
Most Popular