Boediono : Media Sosial Bisa Picu Risiko Sistemik

gita rossiana, CNBC Indonesia
28 March 2018 15:15
Perkembangan media sosial tampaknya bisa menjadi ganjalan bagi perekonomian. Kenapa?
Foto: Infografis, Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan media sosial tampaknya bisa menjadi ganjalan bagi perekonomian apabila tidak dikelola dengan baik. Pasalnya, informasi yang beredar di media sosial bisa memicu efek psikologis kepada masyarakat.

Kira-kira begitu cerita Wakil Presiden Indonesia ke-11 Boediono tatkala memberikan sambutannya dalam acara Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia di Gedung BI, Rabu 28 Maret 2018.

Menurut Boediono, penyebab dari krisis pada periode sebelumnya adalah masalah psikologis. "Media sosial sekarang luar biasa, masalah ini juga akan mempengaruhi policy dari bank sentral kita," kata dia.

Beodiono mengenang, pada saat ada pemberitaan yang sedikit menganggu bisa menimbulkan risiko sistemik. "(Ada) Berita yang sedikit menganggu bisa menimbulkan risiko sistemik, pengalaman pada 1997-1998 ini perlu dicatat," kata dia.

Kemudian terjadi pula krisis pada 2008 yang menyapu perekonomian Indonesia. Saat itu, terjadi pembalikan modal yang luar biasa sehingga dia sempat berpikir skala krisis tersebut bisa lebih besar dibandingkan krisis pada 1997.

"Kita mengalami krisis yang sama, tapi skalanya lebih besar," ucap dia.


Namun untungnya, Indonesia bisa belajar dari kejadian sebelumnya. Dia berharap, risiko sistemik ini tidak berjalan dalam waktu lama karena bisa merusak segala-galanya.

Dia melanjutkan, melihat periodenya memang terjadi secara 10 tahunan, yaitu 1998 dan 2008. Namun Boediono tidak mempercayai siklus 10 tahunan ini. Kendatipun pada 2018 ini terjadi krisis, hal ini bukanlah karena siklus tersebut, tetapi karena perilaku manusia.

"Itu perilaku manusia, bukan perilaku alam," seru dia disambut riuh dari kerumunan peserta.

Sekali lagi dia berpesan, risiko sistemik merupakan hal yang paling patut diperhatikan dalam mengantisipasi krisis. Soalnya, sekali hal tersebut terjadi maka seperti reaksi nuklir akan sulit untuk dihentikan.

"Ini masalah psikologis, kalau sudah mengena publik agak sulit diatasi," papar dia.
(dru) Next Article Boediono Bicara Krisis 1998 sampai Bailout Bank Century

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular