Jaya Trishindo Kembangkan Pemesanan Helikopter Online
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 March 2018 10:58
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) akan mulai menerapkan pemesanan helikopter via online yang akan dimulai pada awal semester kedua di tahun ini. Perusahaan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk mengembangkan platform pemesanan online ini.
Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja mengatakan untuk mendukung hal tersebut perusahaan akan berkolaborasi dengan pihak perusahaan lain untuk mengembangkan platform digitalnya.
"Sedang jajaki dengan beberapa perusahaan dan juga mulai untuk mengembangkan sendiri tapi kalau kerja sama cocok akan kerja sama saja," kata Edwin di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (27/3).
Selain itu, tahun ini perusahaan juga akan menambah dua armada helikopternya untuk mengimbangi tingkat permintaan yang juga bertambah. Menurut dia, untuk satu helikopter dibutuhkan dana dikisaran US$ 2 juta-US$ 4 juta (Rp 27 miliar-Rp 47 miliar, kurs Rp 13.500).
Perusahaan akan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dari aksi korporasi ini perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 27,5 miliar.
Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 15 miliar yang berasal dari dana IPO. Sementara sebesar Rp 10 miliar akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Perusahaan mengakui saat ini menguasai 20% dari total pasar penyewaan helikopter nasional dengan tingkat okupansi mencapai 70%.
Pada tahun ini perusahaan sudah mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 50 miliar. Ditargetkan dengan bertambahnya jumlah helikopter maka nilai kontrak tersebut juga akan meningkat.
Ke depan, Edwin menilai permintaan helikopter akan terus meningkat karena tingkat kemacetan di Indonesia yang juga semakin tinggi. Rencananya perusahaan akan terus menambah 1-2 armada tiap tahunnya.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja mengatakan untuk mendukung hal tersebut perusahaan akan berkolaborasi dengan pihak perusahaan lain untuk mengembangkan platform digitalnya.
Perusahaan akan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dari aksi korporasi ini perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 27,5 miliar.
Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 15 miliar yang berasal dari dana IPO. Sementara sebesar Rp 10 miliar akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Perusahaan mengakui saat ini menguasai 20% dari total pasar penyewaan helikopter nasional dengan tingkat okupansi mencapai 70%.
Pada tahun ini perusahaan sudah mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 50 miliar. Ditargetkan dengan bertambahnya jumlah helikopter maka nilai kontrak tersebut juga akan meningkat.
Ke depan, Edwin menilai permintaan helikopter akan terus meningkat karena tingkat kemacetan di Indonesia yang juga semakin tinggi. Rencananya perusahaan akan terus menambah 1-2 armada tiap tahunnya.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular