Perang Dagang Mereda, Harga Minyak dan Mineral Menguat

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
27 March 2018 11:01
Sementara brent kontrak pengiriman Mei 2018 juga menguat 0,11% ke US$ 70,20/barel.
Foto: kotkoa / Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak bergerak menguat pada pagi ini, meskipun masih terbatas. Hingga pukul 09.37 WIB, harga minyak light sweet kontrak pengiriman Mei 2018 naik 0,24% ke US$65,71/barel. Sementara harga minyak jenis brent untuk kontrak pengiriman Mei 2018 juga menguat 0,11% ke US$ 70,20/barel.

Penguatan harga minyak disokong oleh beberapa sentimen positif pagi ini. Pertama, perkembangan tensi geopolitik di Timur Tengah, dimana kemungkinan Amerika Serikat (AS) untuk kembali memberikan sanksi bagi Iran, menjadi sentimen negatif akan terganggunya pasokan minyak dari Iran.

Kedua, dialog Amerika Serikat-China menciptakan euforia di pasar global, termasuk pasar komoditas. Kedua negara penguasa perdagangan internasional ini diyakini akan mengedepankan akal sehat dan tidak akan mengorbankan perekonomian global demi kepentingan negaranya masing-masing.

Ketiga, pernyataan Menteri Energi Arab Saudi bahwa OPEC akan melanjutkan koordinasinya dengan negara produsen minyak non-OPEC (dipimpin oleh Rusia) untuk memperpanjang pemotongan produksi hingga tahun 2019, juga masih menyokong penguatan harga minyak pagi ini.

Harga minyak mampu rebound setelah kemarin light sweet dan brent terkoreksi, masing-masing sebesar 0,5% dan 0,47%. Investor merealisasikan keuntungan setelah selama sepekan lalu harga minyak jenis light sweet dan brent kompak mencatatkan penguatan di kisaran 6%.

Sementara itu, dari harga emas, sang logam mulia bergerak melemah 0,18% ke US$ 1.352,50/troy ounce hingga pukul 09.54 WIB pagi ini. Seiring meredanya perang dagang, nampaknya investor mulai kembali melirik aset-aset berisiko, dan meninggalkan instrumen safe haven ini.

Dari komoditas tambang, kemarin ICE Newcastle Futures melemah tipis 0,16% ke US$ 96,60/ton. Sementara itu, harga komoditas tambang unggulan Indonesia lainnya bergerak mixed pada penutupan kemarin: nikel flat di US$ 12.911/ton, timah menguat 0,43% ke US$ 20.920/ton, dan harga tembaga terkoreksi 0,80% ke US$ 2,9605/pound.

Namun, pada pagi ini, nampaknya harga komoditas bisa mendapatkan angin segar dari meredanya perang dagang AS-China. Selain itu, sentimen positif lain datang dari keputusan AS untuk membebaskan bea impor baja bagi Korea Selatan. Pada pagi ini, harga tembaga tercatat bergerak menguat 0,57% ke US$ 2,9775/pound.

Dari komoditas agrikultur, harga Crude Palm Oil (CPO) untuk kontrak pengiriman Juni 2018 ditutup menguat 0,25% ke MYR 2.434/ton kemarin. Sementara itu harga karet kemarin tidak mengalami perubahan pada penutupan kemarin, namun pada pagi ini bergerak menguat 2,4% ke ke JPY 171/kg.
(hps) Next Article Timur Tengah Menegang, Harga Minyak Masih 'Terbang'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular