
Ini Kata Direksi BNI Soal Harga Saham yang Menguat 4,87%
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
26 March 2018 17:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 4,87% ke level harga Rp 9.150 per saham. Penguatan harga saham BNI tersebut tertinggi dibandingkan saham bank-bank BUKU IV lainnya.
Saham BNI juga tercatat salah satu yang banyak dibeli investor asing. Total nilai akumulasi beli bersih investor asing pada saham BBNI sebesar Rp 41,58 miliar. Direksi BNI pun angkat bicara perihal kenaikan saham tersebut.
Direktur Treasury and International Banking BNI Rico Rizal Budidarmo menjelaskan, pasca penurunan beberapa hari terakhir, saham BNI. "(Pengaruhnya) karena rebound setelah penurunan selama beberapa hari ini,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Senin (26/3/2018).
Harga saham BNI dari awal tahun hingga perdagangan pekan lalu, terkoreksi 11,87%. Ini artinya harga saham perseroan memang sudah terkoreksi dalam.
Sekretaris Perusahaan Kiryanto menjelaskan, penguatan saham BNI merupakan reaksi normal pasar karena fundamental BNI yang terjaga dengan baik. Selain itu, BNI juga akan terus berkomunikasi dengan pasar untuk meyakinkan roadmap pengelolaan bisnis BNI tetap sesuai dengan target.
"BNI juga menyerahkan semua pembentukan harga BBNI sesuai mekanisme pasar,"kata dia.
Sektor jasa keuangan yang merupakan sektor dengan bobot terbesar dalam kapitalisasi pasar IHSG. Hingga penutupan sektor keuangan hanya terkoreksi sebesar 0,27%, setelah sempat terperosok hingga 1,3% pada sesi I.
Pada penutupan perdaganagn hari ini, saham-saham bank yang masuk dalam kategori BUKU IV masih berkutat di zona merah: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 2,21%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) stagnan, dan harga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,31%.
(hps) Next Article Hore! Asing Mulai Masuk, Saham Bank Besar Mulai Diborong
Saham BNI juga tercatat salah satu yang banyak dibeli investor asing. Total nilai akumulasi beli bersih investor asing pada saham BBNI sebesar Rp 41,58 miliar. Direksi BNI pun angkat bicara perihal kenaikan saham tersebut.
Direktur Treasury and International Banking BNI Rico Rizal Budidarmo menjelaskan, pasca penurunan beberapa hari terakhir, saham BNI. "(Pengaruhnya) karena rebound setelah penurunan selama beberapa hari ini,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Senin (26/3/2018).
Harga saham BNI dari awal tahun hingga perdagangan pekan lalu, terkoreksi 11,87%. Ini artinya harga saham perseroan memang sudah terkoreksi dalam.
Sekretaris Perusahaan Kiryanto menjelaskan, penguatan saham BNI merupakan reaksi normal pasar karena fundamental BNI yang terjaga dengan baik. Selain itu, BNI juga akan terus berkomunikasi dengan pasar untuk meyakinkan roadmap pengelolaan bisnis BNI tetap sesuai dengan target.
"BNI juga menyerahkan semua pembentukan harga BBNI sesuai mekanisme pasar,"kata dia.
Pada penutupan perdaganagn hari ini, saham-saham bank yang masuk dalam kategori BUKU IV masih berkutat di zona merah: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 2,21%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) stagnan, dan harga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,31%.
(hps) Next Article Hore! Asing Mulai Masuk, Saham Bank Besar Mulai Diborong
Most Popular