Rupiah Melemah Justru Bawa Berkah Bagi APBN 2018

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 March 2018 13:46
Secara rata-rata nilai tukar rupiah sejak awal tahun berada di posisi Rp 13.565,08/US$. Lebih tinggi dari asumsi APBN 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah melewati asumsi dasar makro ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 di level Rp 13.400/US$.

Reuters mencatat, secara rata-rata nilai tukar rupiah sejak awal tahun berada di posisi Rp 13.565,08/US$.

Direktur Jenderal Anggaran Askolani tak memungkiri, pergerakan mata uang Garuda sudah melampaui asumsi yang dipatok dalam APBN. Namun, pemerintah mengaku memiliki kalkulasi tersendiri sebelum menentukan asumsi dasar nilai tukar.


"Rupiah melemah tapi belum tahu periodenya belum tahu berapa lama. Kami hitung APBN itu 12 bulan, bukan 1 atau 2 bulan. Jadi jangan lihat fluktuasi mingguan atau bulanan," kata Askolani, Senin (26/3/2018).

Secara garis besar, Askolani menjabarkan depresiasi rupiah bisa berdampak positif terhadap kas negara. Surplus dari pelemahan rupiah, sambung dia, pun bisa digunakan untuk menambal defisit anggaran.

Berdasarkan analisis sensitivitas dalam APBN 2018, setiap kali rupiah melemah rata-rata Rp 100/US$ setahun, maka akan menambah pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun - Rp 1,6 triliun. Artinya, dampaknya masih positif.

"Dia bisa menambah sisi pendapatan yang punya dampak valas, yaitu penerimaan migas itu lumayan valasnya. Kemudian di belanja itu dampaknya subsidi energi ada, kena valasnya. Plus bunga utang," jelasnya.

Meski pelemahan tersebut masih berdampak positif, namun Askolani menegaskan, hal tersebut tidak akan membuat pemerintah diam begitu saja. Pemerintah tetap akan memantau pergerakan nilai tukar.

"Ini pasti dipantau terus sama pemerintah. Kita harus melihat secara utuh ke ekonomi. Di mana kemudian kita mau juga ekonomi tetap stabil dan mudah-mudahan ini bisa tetap terkendali," jelasnya.


(dru/dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular