Ketua OJK: IHSG Jatuh Sementara, Bukan karena Perang Dagang

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 March 2018 13:15
Regulator menyebut jatuhnya IHSG akibat sentimen kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR).
Foto: Daru/CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat jatuh hingga 2,7% pada sesi perdagangan pagi hari tadi sebelum ditutup melemah 1,73% ke 6.146,19 pada sesi I. Ketika analis berpendapat jatuhnya IHSG karena sentimen perang dagang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan analisa yang berbeda.

Regulator menyebut jatuhnya IHSG akibat sentimen kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR).

"Ini lebih banyak sentimen kenaikan FFR," kata Ketua OJK Wimboh Santoso ketika ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jumat (23/3/2018).

Menurut Wimboh, pasar saham dipenuhi oleh aksi jual yang mencari return. Ia memastikan aksi jual ini sifatnya sementara.

"Kalau investasi di portofolio itu pasti investor cari return. Tapi kalo portofolio memang sifatnya sementara. Memang begitu. Ini bukan sekali ini saja. Kita sudah pengalaman beberapa kali setiap kali. Setiap ada kenaikan FFR, pasti direspons," papar Wimboh.


Sebelumnya, bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, menaikkan suku bunganya hari Rabu (21/3/2018) sebagaimana yang telah diperkirakan banyak pihak.

Dewan gubernur The Fed dalam rapat perdana yang dipimpin Jerome Powell menyetujui kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 1,5% hingga 1,75%. Kenaikan itu adalah yang keenam sejak Federal Open Market Committe (FOMC) mulai menaikkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate, dari sekitar 0% di bulan Desember 2015, dilansir dari CNBC International.

Suku bunga acuan itu erat kaitannya dengan suku bunga yang diterima konsumen dari lembaga keuangan, yang secara umum akan ikut naik segera setelah The Fed.


(dru) Next Article Bos OJK: Kurangi Konsumsi Anak Muda Mulai 'Nabung' Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular